Sekjen PMI : di Tengah Pandemi Covid-19, PMI Harus Tetap Jadi Lembaga Tepercaya

Mus • Wednesday, 28 Oct 2020 - 16:59 WIB

Banda Aceh - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said menegaskan PMI harus menjadi lembaga tepercaya, dan berusaha sekuat-kuatnya menjaga kepercayaan baik untuk masyarakat di segala tingkatan baik lokal, nasional maupun global.

Apalagi di tengah kondisi Pandemi Covid-19, di mana PMI membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat dalam upayanya melawan Covid-19, dan hal itu hanya bisa terwujud atas dasar kepercayaan.

“PMI hanya bisa berjalan di atas kepercayaan masyarakat. Karena itu sangat penting untuk menjaga kepercayaan itu,” kata Sudirman.

Hal tersebut disampaikan Sudirman saat membuka Musyawarah Provinsi PMI Aceh di Banda Aceh beberapa waktu lalu.

Menurutnya, melawan Pandemi Covid-19 PMI membutuhkan kepercayaan masyarakat, karena tanpa hal tersebut PMI bukan apa-apa dan tidak bisa apa-apa, karena PMI hanya bisa bertindak atas dukungan dari masyarakat dan untuk mendapat dukungan tersebut tentunya harus ada kepercayaan dari masyarakat.

Lebih lanjut ia mengibaratkan posisi PMI berada di antara dua tangan di mana satu tangan di atas, satu tangan dibawah.

Tangan di atas memiliki makna PMI adalah organisasi kemanusiaan dan harus selalu siap membantu tanpa membedakan agama, bangsa, dan negara.

Sebagaimana yang tercetus dalam 7 prinsip dasar palang Merah yaitu: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kemandirian.

Sementara tangan di bawah maknanya, PMI menerima, menghimpun, bahkan harus dengan aktif mencari bantuan dari banyak pihak sebagai syarat penentu keberhasilan PMI dalam melaksanakan misinya.

Tangan di atas maknanya sebagai gerakan, komunitas, dan organisasi harus senantiasa siap siaga membantu mereka yang kesulitan, tanpa membedakan ia berasal dari mana untuk itu 7 prinsip dasar palang merah menjadi pedoman kita.

Sementara tangan di bawah maknanya, kita menerima, menghimpun, bahkan harus dengan aktif mencari bantuan dari banyak pihak.

Peran tangan di atas tak mungkin sukses, kalau peran tangan di bawah tidak berhasil.

Dalam kesempatan yang sama Sudirman juga menyampaikan beragam tantangan PMI. Apalagi menjelang akhir tahun di mana Indonesia akan memasuki musim penghujan disertai La Nina yang tentunya akan membawa dampak bencana di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu Sudirman meminta agar relawan PMI selalu siap siaga karena akan menghadapi tantangan yang berat yaitu menangangi pengungsian di saat yang sama pandemi Covid-19 masih mewabah.

Sebagai pegiat gerakan kepalangmerahan, kesiapsiagaan komunitas dan institusi PMI di semua lapis harus diperkuat.

Kesiapan sumber daya manusia, keterampilan, peralatan, sumber daya logistik dan jejaring harus DIbangun sebaik-baiknya, apalagi akan menghadapi La Nina yang akan mengakibatkan berbagai bencana akan tidak mudah karena harus menangani pengungsian serta evakuasi di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu Sudirman, meminta agar PMI senantiasa berkordinasi dengan lembaga kemanusiaan lainnya bagi dari instansi pemerintan maupun organisasi sukarela.

Semua bertujuan agar PMI dalam melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. “Musyawarah Provinsi PMI Aceh menjadi penanda untuk meningkatkan soliditas organisasi, agar reputasi PMI sebagai lembaga kemanusiaan terjaga," tandasnya. (Mus)