Nasrullah: Tanpa Ilmu dan Taqwa Pemuda Tidak Bernilai di Masyarakat

Mus • Thursday, 29 Oct 2020 - 17:32 WIB

Jakarta - Demi Allah, hakikat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa. Jika keduanya tidak ada maka pribadinya tidak bernilai.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta, H. Nasrullah, mengutip perkataan Imam Syafi'i dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kepemudaan di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu, (28/10). 

Dalam kegiatan Sosialisasi Perda yang berkenaan dengan Hari Sumpah Pemuda itu, Nasrullah menegaskan bahwa tanpa dua hal tersebut pemuda tidak akan bernilai di masyarakat. 

"Seorang pemuda mesti dibekali dengan ilmu dan taqwa, karena dengan ilmu dan taqwa itulah dia akan mempunyai izzah atau kemuliaan di masyarakat," ungkap legislator yang berasal dari Fraksi PKS ini.

Dengan berbekal ilmu, lanjut Nasrullah, pemuda akan dapat memberikan kontribusi di masyarakat dan menghadapi tantangan zaman bahkan menjadi pemimpin masa depan. 

"Sampai sampai Soekarno mengatakan berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia, inilah hebatnya pemuda," tandas Nasrullah mengutip perkataan Bung Karno Presiden RI Pertama.     

Sementara itu, nara sumber sosialisasi Perda, Ahmad Zubedillah mengungkapkan, bahwa yang dimaksud kategori Pemuda dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 adalah pemuda berusia 16 tahun hingga 30 tahun. 

“Di dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 dijelaskan bahwa Pemuda adalah warga negara indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai dengan usia 30 (tiga puluh) tahun,” kata Zubedillah dalam paparannya. 

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua PC IPNU dan DPD BKPRMI Jakarta Barat ini menegaskan bahwa kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.

“Peluang bagi pemuda sangat banyak dalam Perda ini, cuman terkadang banyak kita yang tidak tahu informasinya,” ungkap mantan Sekretaris DPD II KNPI Jakarta Barat Periode 2014-2017. (Jak)