Menko Airlangga: Perbaikan Ekonomi Indonesia Didorong oleh Sisi Demand yang Melonjak

FAZ • Friday, 6 Nov 2020 - 12:56 WIB

Jakarta - Menko Perekonomian/ Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengurai kegembiraannya atas kondisi perekonomian nasional saat ini.

"Sudah menunjukkan tren positif," tegasnya, pada Kamis (5/11/2020) sore di Istana Negara, Jakarta, saat memberikan keterangan pers terkait pertumbuhan dan pemulihan ekonomi terkini sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Didampingi oleh Menteri PPN/Ketua Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Airlangga merespons pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan III/2020.

BPS sebelumnya mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan III/2020 tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Ini merupakan kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya ekonomi tumbuh negatif 5,32%. Namun, ini sudah menunjukkan perbaikan.

"Sudah memasuki tren positif. Kita sudah berhasil melewati rock-bottom," tukasnya.

Di hampir semua negara, Airlangga juga menyatakan pertumbuhan ekonomi trennya sudah positif.

Secara kuartalan (quarter-to-quarter), BPS melaporkan PDB Indonesia mampu tumbuh positif 5,05% pada Triwulan III/2020. Namun, pertumbuhan ekonomi secara kumulatif Januari-September 2020 (cumulative-to-cumulative/CtC) adalah -2,03%.

Airlangga Hartarto juga menjelaskan, perekonomian Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Sebab, titik terendah sudah dilalui.

"Kita bisa melihat pengumuman BPS tadi pagi perekonomian kita trennya sudah positif artinya kita sudah melewati rock-bottom di kuartal II 5,32% dan di Q3 ini kita sudah mencapai tren positif di -3,49% dan tentu kita berharap nanti di Q4 trennya positif -1,6% atau 0,6%," papar Menko Perekonomian/Ketua KPCPEN.

Airlangga mengatakan PDB pada Triwulan III/2020 juga sudah meningkat ke US$ 3.895. Sementara itu, dari segi pertumbuhan ekonomi kuartal ke kuartal ada kenaikan 5,05%. "Ini yang menjadi catatan kita melompat di kuartal III," ujar Airlangga.

Ia juga mengatakan perbaikan ekonomi Indonesia didorong oleh perbaikan yang terjadi di sisi permintaan (demand).

“Secara kuartal ke kuartal dari data kita bisa sampaikan konsumsi rumah tangga terus membaik, dimana pada kuartal ketiga konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan atau positif 4,7,” kata Airlangga.

Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar itu juga menyebutkan jika konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga) juga positif 0,56.

Selain itu, pertumbuhan positif ini juga didorong konsumsi pemerintah pada Q3 yang mencapai 16,93, dan di Q2 mencapai 22,32. Bahkan, konsumsi pemerintah ini secara YoY mengalami kenaikan 9,76 persen.

Pertumbuhan positif juga dialami Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB) juga mengalami kenaikan 8,45 pada Q3, sedangkan ekspor kuartal ke kuartal mengalami kenaikan 12,14 persen pada Q3. “Yang impor masih sedikit negatif minus 0,08,” ungkap Airlangga.

Perbaikan juga terjadi dari sisi supply, dimana industri pengolahan dan sektor pertanian mengalami perbaikan di Triwulan III/ Tahun 2020 dengan pertumbuhan masih-masing sebesar 5,25% (industri pengolahan) dan 1,1% (sektor pertanian).

“Di sektor warehousing melonjaknya tinggi, itu menjadi pendorong bahwa konsumsi sudah mulai membaik,” kata Airlangga. Indikasi sangat positif hingga mengalami kenaikan dari QtQ di sektor pergudangan dan transportasi ini mencapai 24,28 persen di Q3 setelah sebelum di Q2 minus 29,22. Inilah lonjakan tertinggi yang mengindikasikan perdagangan terus membaik.

Meski produksi dan daya beli masyarakat masih belum kembali ke level pra pandemi Covid-19, namun sejumlah indikator ekonomi juga menunjukkan perbaikan, seiring dengan aktivitas ekonomi yang mulai dilonggarkan.

Bahkan, penjualan kendaraan bermotor di Indonesia pada Q3 saat ini sudah lebih baik. Kenaikan lain juga dialami dalam indeks keyakinan konsumen. Semua indikator dan data itu merujuk bahwa perbaikan ekonomi menuju pertumbuhan positif dialami Indonesia.