Pemerintah Diminta Segera Minimalisir Dampak Resesi

AKM • Wednesday, 11 Nov 2020 - 13:25 WIB

Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati menyatakan pemerintah sebaiknya fokus dalam meminimalisir dampak dari resesi yang terjadi.

“Kita apresiasi kerja keras pemerintah untuk menangkal terjadinya resesi. Namun karena resesi ini dialami oleh hampir semua negara di dunia, maka focus kita bukan pada resesinya akan tetapi bagaimana  kita bisa meminimalisir dampak dari resesi ini,” kata Anis dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jakarta (11/11/2021)

Menurut Anis, Pemerintah telah mengumumkan secara resmi resesi pada bulan November ini setelah BPS mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kwartal ketiga -3,49%. Dan suatu negara dinyatakan resesi Ketika pertumbuhan ekonominya mengalami negative pada dua kwartal berturut-turut.

Dengan melihat empat variable pertumbuhan ekonomi (konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, eksport import dan investasi), Anis mengingatkan bahwa dampak dari resesi yang paling dikhawatirkan adalah lonjakan pengangguran yang cukup tinggi yang berdampak pada lonjakan jumlah masyarakat miskin. Sementara untuk daya beli, Anis menilai tidak semua masyarakat kehilangan daya belinya. 

“Ada sebagian masyarakat yang memiliki tabungan atau memiliki pendapatan yang cukup untuk belanja kebutuhannya. Hanya saja mereka menahan belanjanya, karena wabah masih berlanjut,” tutur Anis. 

Anis mengusulkan agar pemerintah lebih memperhatikan masyarakat terkena dampak yang paling besar.

“Karenanya, saya mengusulkan kepada pemerintah agar perhatian lebih diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak paling parah dari pandemi ini,” tambahnya.

Sementara itu, politisi senior PKS ini mengatakan, dunia usaha juga perlu dorongan atau bantuan pemerintah untuk bisa bertahan dimasa pandemi ini. 

“Ketika dunia usaha tidak bisa bertahan, mereka melakukan efisiensi, merumahkan karyawannya dan melakukan PHK,” papar Anis. 

Anis juga mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga yang anjlok, investasi yang masih wait and see karena situasi ekonomi global juga belum membaik, dan aktivitas export import masih belum dapat didesak, menjadikan Pemerintah harus berfikir ulang tentang aspek yang harus diberikan focus dalam masa resesi ini. 

“Yang paling realistis menurut saya, bagaimana pemerintah bisa membantu masyarakat menghadapi resesi selama pandemi dan kemudian membantu mereka untuk tidak kehilangan daya belinya termasuk memberikan dana banyuan bagi UMKM,” katanya.  (AKM)