Belitung Sambut Wisatawan di Libur Natal dan Tahun Baru 2021

ANP • Monday, 16 Nov 2020 - 08:44 WIB

BELITUNG - Kawasan obyek wisata di Belitung bisa menjadi pilihan bagi wisatawan untuk melewatkan liburan akhir tahun 2020.

Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi guna mendatangkan kunjungan wisatawan baik mancanegara dan domestik ke daerah itu sampai akhir 2020.

Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fattah menegaskan, protokol kesehatan ketat diterapkan bagi para wisatawan yang akan berlibur di Bangka Belitung. Apalagi menuritnya Babel dinilai berhasil menurunkan angka Covid-19 hingga 50 persen.

"Kami siap sambut kedatangan wisatawan. Protokol kesehatan ketat akan diterapkan," tegas Abdul Fattah, di Belitung, Minggu (15/11/2020).

Sementara Bupati Belitung H. Sahani Saleh, S.Sos mengatakan pemerintah daerah bersama para pelaku usaha wisata di Belitung sudah siap menyambut kedatangan wisatawan menyambut libur akhir tahun.

Menurut Sahani, pemda dan seluruh pelaku usaha wisata di Belitung sudah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat diseluruh sektor pariwisata mulai hotel, rumah makan, kedai kopi, destinasi wisata hingga pemandu wisata hingga driver.

"Kami optimis Belitung layak dikunjungi wisatawan dan kami pastikan seluruh destinasi wisata aman dan nyaman bagi pengunjung," kata Sahani.

Sahani menegaskan optimisme dalam menerima kunjungan wisatawan ke Belitung tersebut cukup beralasan karena pemerintah sudah melakukan sosialisasi dengan mengundang seluruh pelaku wisata di Kabupaten Belitung saat diberlakukan adaptasi kebiasaan baru pada Juli 2020.

"Seluruh pemangku kepentingan yang terlibat kami panggil untuk bahu membahu dan bersinergi serta melakukan langkah strategis dalam mennagani pandemi covid19 terlebih di sektor pariwista," tegas Sahani.

Pemerintah Kabupaten Belitung melakukan berbagai promosi dengan jasa influencer dan youtuber untuk memberikan informasi bahwa pariwisata Belitung layak dikunjungi dengan aman dan nyaman.

Sementara itu Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperaf), Edy Wardoyo mendorong pelaku industri wisata hotel untuk melakukan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).

Menurut Edy, saat ini sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting untuk industri pariwisata khususnya bagi pelaku usaha wisata untuk memulihkan kepercayaan wisatawan.

"Langkah ini dilakukan agar wisatawan mendapatkan jaminan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata yang sudah melakukan sertifikasi protokol kesehatan," kata Edy.

Edy menambahkan bahwa semua tahapan proses sertifikasi CHSE tersebut dibiayai oleh Kemenparekraf, tidak dibebankan biaya kepada pengelola destinasi dan usaha pariwisata.

Artinya program sertifikasi ini gratis, namun Kemenparekraft secara berkala akan memantau dan melakukan audit terhadap pelaksanaan CHSE bagi pelaku industri wisata. (ANP)