YSW 2020, Inovasi Hebat Peneliti Muda

AKM • Monday, 16 Nov 2020 - 15:02 WIB

Jakarta - Generasi muda yang memiliki pribadi kreatif, aktif dan inovatif adalah syarat utama generasi muda untuk dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa generasi muda telah menjadi bagian penting dari kemajuan suatu bangsa.

”Indonesia saat ini terbangun bukan hanya karena wilayahnya luas, sumber daya alamnya yang banyak, namun dari gerak dan peran besar kaum muda yang berupaya untuk membangun bangsa ini,” tutur Handoko dalam Pembukaan Youth Science Week (YSW) 2020, pada Senin (16/11).

Handoko menjelaskan rangkaian dari Indonesia Science Expo 2020, LIPI kembali memberikan wadah eksplorasi bagi ilmuwan dan inovator muda Indonesia dalam ajang kompetisi ilmiah nasional dan penganugerahan untuk ilmuwan muda berprestasi dalam Youth Science Week 2020.

“Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda Indonesia yang mencapai 64, 19 jiwa, LIPI berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui pengembangan kecintaan terhadap sains, penelitian dan inovasi,” kata Handoko.

Handoko menambahkan, menjadi kunci setiap individu maupun pemerintah untuk bertahan dan bersaing menjadi yang terdepan, tentunya dengan keterbatasan selama pandemi COVID-19 yang memunculkan permasalahan di masyarakat. Namun, keterbatasan tersebut malah melahirkan ide-ide brilian dan tumbuhnya inovasi di masa pandemi. 

Handoko menyebutkan, ajang YSW 2020 kali ini menghadirkan para peneliti maupun innovator remaja yang bergabung dalam rangkaian kegiatan kompetisi ilmiah.

“Lomba Karya Ilmiah (LKIR) dan National Young Inventors Award (NYIA) telah memicu generasi muda untuk berpikir kreatif dalam deteksi maupun percepatan penanganan COVID-19, seperti inspirasi untuk membuat masker antibakteri, aplikasi deteksi COVID-19 hingga kajian perilaku masyarakat di sosial media terhadap pandemi ini,” tutur Handoko

Kepala Biro Kerja sama, Hukum dan Humas LIPI, Mila Kencana, selaku ketua panitia mengatakan rangkaian kegiatan YSW merupakan proses akhir dari proses pembimbingan ide penelitian remaja. Ia menyebutkan, melalui kompetisi ilmiah LKIR, sebanyak 1036 proposal penelitian dan 387 abstrak inovasi telah diterima panitia, serta 86 nama usulan untukLYSA. “LKIR dan NYIA merupakan ajang untuk memberikan apresiasi terhadap innovator muda, sedangkan LIPI Young Scientist Award (LYSA) sebagai bentuk apresiasi LIPI kepada peneliti muda Indonesia dibawah usia 40 tahun, yang konsisten berkarya dan memiliki kontribusi nyata kepada masyarakat.

“Kegiatan YSW ini adalah bagian dari komitmen LIPI untuk mengangkat sains ke ranah publik baik nasional maupun internasional,” ucap Mila. “Rangkaian YSW 2020 kali ini adalah perhelatan LKIR ke-52; NYIA ke-13; dan LYSA ke-5, serta Meet the Studensts sebagai ajang pertemuan ilmiah dengan para siswa,” imbuh Mila.

Ketua Dewan Juri, Made I Sudiana menyebutkan terdapat tahap mentoring dalam rangkaian kompetisi ilmiah remaja Indonesia, yaitu penelitian selama empat bulan dibimbing oleh mentor dan guru pembimbing sekolah. Ia menyebutkan, dewan juri yang terlibat dalam kompetisi ilmiah terbagi dalam  empat bidang, yaitu: Ilmu Pengetahuan bidang Sosial dam Kemasyarakatan (IPSK); Ilmu Pengetahuan bidang Tehnik (IPT); Ilmu Pengetahuan bidang Hayati (IPH); dan Ilmu Pengetahuan bidang Kebumian (IPK).

“Dewan juri masing-masing bidang keilmuan diwakili oleh 3 ilmuan LIPI dan dewan juri  NYIA terbagi 5 peneliti dari beberapa bidang keilmuan,” kata Made.  

Made menjelaskan, proses penjurian dilakukan, 39 proposal dinyatakan masuk finalis, yaitu: Sebelas proyek dari bidang IPH; Sepuluh projek dari bidang IPSK; Sembilan projek dari bidang IPT; dan Sembilan proyek dari bidang Ilmu kebumian dan kelautan.

"Proses penjurian ini sangat berat dan semuanya sudah finalis, dan terpilih  untuk dipresentasikan daring di hadapan dewan juri secara tertutup,” pungkas Made. (AKM)