Kemendikbud Salurkan Subsidi Gaji Rp1,8 Juta Untuk Guru Honorer

FAZ • Tuesday, 17 Nov 2020 - 19:40 WIB

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) hari ini resmi meluncurkan program bantuan langsung tunai (BLT) atau bantuan subsidi upah (BSU) untuk pendidik dan tenaga pendidik non-PNS alias honorer. Bantuan dari pemerintah ini diharapkan menjadi angin segar bagi para guru honorer.

Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan, bantuan ini merupakan bentuk apresiasi dan keprihatinan dari pemerintah pusat untuk jasa-jasa guru honorer, terlebih di masa sulit akibat pandemi Covid-19.

"Pemerintah harus hadir untuk para tenaga honorer dan dosen-dosen kita untuk bisa melalui masa kritis ini. Dengan bantuan ekonomi yang bisa menyemangati mereka untuk terus mendidik anak-anak kita, untuk terus berinovasi di bidang pendidikan," ujar Nadiem dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Dengan program ini, para guru honorer akan memperoleh BSU masing-masing sebanyak Rp1,8 juta. Bantuan itu diberikan sekaligus sebanyak 1 kali.

"Total anggaran untuk BSU Kemdikbud ini sebanyak Rp3,66 triliun," tambahnya.

Nadiem mengatakan, bantuan ini diberikan kepada tenaga pendidik berstatus non-PNS yang meliputi dosen, guru, guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah, pendidik PAUD, pendidik kesetaraan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan tenaga administrasi.

"Yang berarti, operator sekolah pun termasuk dalam bantuan subsidi upah ini," ucapnya.

BLT pendidik honorer ini total sasarannya mencapai 2.034.732 juta orang. Terdiri dari 162.277 dosen pada PTN dan PTS, 1.634.832 guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta, serta 237.623 tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan tenaga administrasi.

"Selama ini kan banyak yang menanyakan, apakah ini termasuk yang swasta? Jawabannya adalah iya," tukas Nadiem.