Komunikasi Sains LIPI dalam Program Virtual Meet The Students

FAZ • Friday, 20 Nov 2020 - 09:53 WIB

Cibinong - Meet The students, merupakan suatu kegiatan Program LIPI sebagai program yang diadaptasi dari program LIPI Goes to School. LIPI mengajak para siswa sekolah dan mahasiswa berbagai kampus sebagai bagian dari pembinaan ilmiah kepada siswa, mahasiswa, termasuk guru, dan dosen.

LIPI menggelar kegiatan pelatihan dan pembinaan virtual kepada remaja terkait kemampuan (skill) dan informasi mengenai dunia penelitian dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Para narasumber MTS akan menginspirasi dan memberikan wawasan, khususnya bagi anak dan remaja Indonesia.

Penny Sylviani Putri, Pranata Humas dari Balai Media dan Reproduksi (LIPI PRESS) menjelaskan bahwa komunikasi sains merupakan praktik menginformasikan, mendidik, berbagi keajaiban, meningkatkan kesadaran tentang topik yang berhubungan dengan sains, sayangnya belum banyak publik tertarik dengan tema sains ini, karena masih dianggap terlalu serius dan membosankan.

“Pada era digital seperti ini, sudah banyak orang menggunakan gambar, grafik, audio dan video untuk berbagi berita dan informasi bila dibandingkan puluhan tahun lalu dimana para peneliti masih membagikan berita dan informasi diatas kertas dan tinta,” ungkap Putri.

“Padahal menurut beberapa survei yang telah dilakukan, publik menyatakan bahwa berita dan informasi tentang sains yang didapatkan melalui format dan platform digital lebih mudah dipahami,” papar Putri yang akan membawakan materi 'Membangun Cerita Lewat Film Sains Remaja'.

Dirinya mengungkapkan, membangun ide film sains bagi remaja akan memberikan pengetahuan bagaimana proses kreatif menerjemahkan pesan-pesan sains ke dalam audiovisual yang menarik, melalui tahapan produksi dari pengembangan cerita yang berawal dari ide hingga pascaproduksi.

“Harapannya, semoga akan banyak karya audiovisual yang dapat dibuat oleh para kreator muda,” tutur Penny.

Narasumber lainnya yang juga membahas lingkup komunikasi sains, Esti Baina, akan menjelaskan tentang bioteknologi dengan bahasa sederhana.

“Bioteknologi merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang yang baru,” tuturnya.

“Makhluk hidup yang dipakai dalam bioteknologi disebut sebagai agen bioteknologi yaitu berupa mikroorganisme,” sambungnya.

Esti menyebutkan, mikroorganisme yang dapat membantu proses bioteknologi, di antaranya adalah bakteri dan fungi.

Menurut Esti, proses Bioteknologi dapat diterapkan dalam masakan, salah satu contohnya pada pembuatan roti dan yogurt yang mengggunakan tahap fermentasi.

"Tepung difermentasi dengan bantuan salah satu agen bioteknologi yang biasa kita kenal dengan nama ragi roti atau bahasa latinnya Saccharomyces cereviceae,” jelas Esti yang juga seorang Pranata Humas Muda dari Biro Kerjasama, Hukum dan Hubungan Masyarakat LIPI.

Lebih jauh Esti menceritakan bagaimana Saccharomyces cereviceae dapat mengubah gula menjadi gas karbondioksida yang sangat dibutuhkan pada proses pengembangan adonan roti. Gula yang diubah dapat berasal dari tepung maupun gula yang sengaja ditambahkan dalam adonan.

"Pada ragi terdapat enzim yaitu protease yang dapat memecah protein, lipase yang dapat memecah lemak, invertase yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, maltase yang memecah maltosa menjadi glukosa-glukosa, serta zymase yang memecah glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida,” pungkas Esti.

Selain membahas tentang komunikasi sains dan proses bioteknologi, MTS ini juga memberikan resep dan cara mempratekkan metode-metode tersebut diatas sehingga siswa dapat langsung mengaplikasikannya di rumah dan dapat mendorong memacu dan memicu kreativitas-kreativitas lainnya dari para siswa.