GenRe Role Model Pembangunan Keluarga Terencana

ANP • Monday, 23 Nov 2020 - 18:42 WIB

JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar kegiatan Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreatifitas GenRe Indonesia 2020. Menghadirkan  68 finalis Duta GenRe (Generasi Berencana) 2020. Ajang ini secara khusus digelar BKKBN setiap tahun karena generasi muda dinilai bagian penting dari penduduk Indonesia. 

"Generasi Muda merupakan agen perubahan," ujar Kepala BKKBN, DR (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) saat membuka acara tersebut secara virtual, Senin (23/11/2020).

Pentingnya peran generasi muda digambarkan Hasto dengan menyitir kata-kata Proklamator dan Presiden RI pertama Soekarno.

"Kalau diberikan 1000 orang tua akan cabut pohon sampai ke akarnya. Tapi kalau diberi  10 anak muda, maka  akan guncangkan dunia," ujar Hasto.

Karena peran inilah, menurut Hasto, BKKBN harus menjadi sahabat remaja dan keluarga.

"BKKBN harus  mengarusutamakan remaja, milenial, generasi muda," tutur Hasto. 

Hasto berpesan agar dalam situasi seperti apapun remaja harus  tetap berkreasi dan berinovasi, secara langsung atau pun tidak langsung seperti melalui pertemuan-pertemuan virtual. Hal itu diingatkan Hasto karena ke depan bangsa ini mempunyai pekerjaan rumah besar, yaitu  menjaga kualitas SDM agar tetap dan bertambah unggul. 

"Saya berharap GenRe  tidak hanya menjadi duta, tapi harus menjadi contoh dalam kehidupan yang  berencana," katanya.

Salah satunya, Hasto mencontohkan, dalam pencegahan kasus stunting. Hasto mewanti-wanti agar GenRe jangan menikah di bawah usia 21 tahun  bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

"Karena ini sumber stunting jika menikah terlalu muda," tandas Hasto.

Menurut Hasto, usia menikah sangat menentukan kualitas bayi yang dilahirkan. Hal ini terkait dengan kesiapan organ  reproduksi perempuan saat melahirkan, disamping kesiapan fisik dan mental.  Sementara bagi laki-laki, usia menikah harus sesuai agar semua prasyarat untuk menikah terpenuhi. Seperti kecukupan gizi, mental, moral dan  emosi telah  tertata baik, finansial mendukung, kemampuan interaksi sosial sudah terbangun dengan  baik. Termasuk memiliki  Keterampilan dan kesiapan intelektual.

"Jadilah row model, sebagai contoh dalam membangun keluarga yang penuh dengan perencanaan matang," ujar Hasto.

"Bila ada mantan Duta GenRe menikah dan kemudian bercerai, maka  sertifikat Duta GenRe-nya bisa dicabut. Karena GenRe adalah contoh," tegas Hasto Wardoyo mengingatkan Ajang yang dikenal dengan singkatan  "AduJak20 GenRe" ini digelar untuk menciptakan generasi  berkualitas dan berkarakter. Untuk itu,  diperlukan  suatu gerakan revolusi mental yang dilaksanakan melalui internalisasi nilai-nilai esensial yang dimulai dari individu, keluarga, masyarakat dan institusional. Hal itu penting dilakukan mengingat di tahun 2020 jumlah penduduk usia 10-24 tahun di Indonesia cukup besar,  mencapai sekitar 66,9 juta jiwa. Aau sekitar 25,6 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. Ini berarti satu di antara empat penduduk adalah remaja.

Hasto Wardoyo mengatakan, remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia pada  2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka. Mereka  akan berusia antara 35-54 tahun. Generasi ini akan berada pada usia produktif sehingga secara pasti akan mewarnai dan menjadi nahkoda bangsa. Generasi emas nantinya diharapkan menjadi generasi yang cerdas dan komprehensif. Yaitu produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosial, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alam, serta berperadaban unggul. Karena itu, membina remaja adalah investasi yang sangat penting. Hasto juga mengatakan bahwa Indonesia sedang mengalami darurat stunting.

"Kita butuh gerakan yang nyata yang dapat mengubah kondisi ini. Kondisi anak yang kena stunting tidak bisa dirubah. Yang penting adalah bagaimana kita menyelamatkan generasi setelahnya." Untuk itu, remaja diharapkan mendapatkan pengetahuan sekaitan tentang gizi dan kesehatan reproduksi, sebagai bekal untuk kehidupan berkeluarga mereka nantinya. BKKBN saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam penurunan angka stunting. BKKBN sudah seharusnya memasukan ilmu tentang penyiapan berkeluarga di masa remaja, di mana pada usia tersebut rasa ingin tahu mereka sangat besar. 

"Jika tidak mempunyai pengetahuan yang cukup, dipastikan mereka tidak akan siap untuk merawat anaknya nanti," tutur Hasto, seraya menambahkan  saat ini BKKBN berfokus  melakukan pemodelan dengan pendekatan pencegahan. Salah satu wadah salam pemberdayaan remaja adalah Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja. Jumlahnya saat ini tercatat 24.000,  keberadaannya tersebar di 34 provinsi. Kelompok PIK Remaja  menjadi wadah bagi mereka untuk berkumpul, berbagi cerita, berkreatifitas dan saling tukar informasi. Namun bukan sekedar wadah. Sebagai upaya meningkatkan promosi dan pemahaman program, menurut Hasto,  BKKBN memerlukan figur motivator dari kalangan remaja. Figur motivator inilah yang akan menjadi wakil atau Duta GenRe.

"Dengan adanya Duta GenRe, sosialisasi dan promosi program di lingkungan remaja akan lebih efektif. Karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja," ungkap Hasto. 

Sementara itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN,  M. Yani mengatakan bahwa predikat Duta GenRe yang disandang berlaku seumur hidup. 

"Setahun menjabat, seumur hidup mengabdi," ujar Yani. Di tengah situasi pandemi Covid-19, Yani berharap remaja GenRe tetap berkiprah dengan  memanfaatkan segala saluran  yang ada dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Dan  ikut  menyiapkan remaja Indonesia menjadi remaja berkarakter dan siap bersaing untuk membawa bangsa ini menjadi yang terkuat. "GenRe menjadi mitra unggulan yang  strategis bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam  penanggulangan pandemi Covid-19," ujar Yani mencontohkan betapa keberadaan GenRe sangat dibutuhkan bangsa. 

Di sela acara yang melibatkan 1000 remaja pendukung. Kepala BKKBN sekaligus mengukuhkan Pengurus Forum GenRe periode 2020-2022.  Forum GenRe merupakan salah satu mitra BKKBN dalam acara Adu Jak ini. (ANP)