Menanti Vaksin Covid-19 Selesai Uji Klinis

MUS • Thursday, 26 Nov 2020 - 20:33 WIB

Jakarta – Sebelum mulai disuntikkan ke manusia, vaksin Covid-19 harus melalui berbagai tahap sampai dinyatakan aman dan berkhasiat bagi manusia. Pada Talkshow Trijaya Hot Topic, Kamis (26/11/2020, Direktur Registrasi Obat Badan BPOM, Lucia Rizka Andalusia mengatakan wajar jika proses uji klinik yang dilakukan berlangsung lama, demi memastikan keamanannya bagi anti body manusia.

"Tugas kami (BPOM), bahwa vaksin harus aman digunakan kemudian berkhasiat. Itu harus dilakukan uji klinik, suatu percobaan yang dilakukan kepada manusia dalam periode waktu tertentu, untuk melihat apakah vaksin itu aman digunakan, tentunya harus berkhasiat," ujar Dr. Lucia

Uji klinik ini tentunya juga untuk melihat efektifitas jangka panjang dan jangka pendek vaksin. Nantinya jika vaksin sudah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization, BPOM dan tim pengujian vaksin akan tetap mengamati dan penelitian tetap berjalan.

BPOM dan tim penguji akan mengamati seberapa lama vaksin tersebut menjadi anti body bagi manusia. Sebab BPOM tidak akan mengeluarkan izin, jika vaksin yang sedang diuji tidak terbukti keamanannya.

"Makanya uji klinik harus melalui tahapan-tahapan, dari fase satu ke fase dua dan seterusnya itu harus dilalui, supaya kita membuktikan keamanan tersebut. Ini pasti BPOM tidak akan memberikan persetujuan kalau dia (Vaksin - red) belum dinyatakan aman," kata Dr. Lucia.

Kini Vaksin Covid-19 yang sedang diuji ialah vaksin Sinovac. BPOM akan memastikan tidak ada perbedaan kualitas antara program vaksin dari pemerintah maupun vaksinasi yang dilakukan secara mandiri.

"Tidak ada pembedaan program pemerintah dengan yang vaksin mandiri, semua harus mendapatkan izin edar dari badan BPOM dan sudah dipastikan vaksin itu aman, berkhasiat dan bermutu," ujar Dr. Lucia. (Han)