LLDikti Wilayah 3 Gelar Rakorda Implementasi Kampus Merdeka di Tengah Pandemi

FAZ • Thursday, 26 Nov 2020 - 22:11 WIB

Jakarta - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri oleh 282 Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.

Tema yang diusung pada Rakorda LLDikti Wilayah III pada tahun 2020 ini adalah "Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam Reka Cipta Pemulihan Pandemi COVID-19".

Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc selaku Kepala LLDikti Wilayah III menuturkan "semenjak pandemi COVID-19 ditetapkan menjadi wabah di Indonesia, dampaknya telah merubah tatanan kerja skaligus industri. Untuk dapat bertahan dalam situasi ini, kita perlu meningkatkan inovasi dan melakukan reka cipta demi menggeliatkan ekonomi."

Agus juga menambahkan "kolaborasi antara pendidikan tinggi, dunia industri, dunia kerja, dan dunia usaha sangatlah penting. Program Kampus Merdeka merupakan terobosan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul dalam menghadapi tantangan di masa depan."

Program Kampus Merdeka dirancang untuk mendorong perguruan tinggi agar dapat bertansformasi secara lincah, karena kompetensi yang dibutuhkan sumber daya manusia di masa yang akan datang bersifat dinamis. Diharapkan lulusan Perguruan Tinggi memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi.

Dalam paparannya, Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D mengatakan bahwa "Pendidikan tinggi di Indonesia perlu begerak lebih cepat agar dapat bersaing secara global maka saat ini yang difokuskan adalah peningkatan jumlah lulusan dengan melakukan berbagai transformasi. Salah satunya adalah dengan pendanaan perguruan tinggi yang bertujuan lulusan lebih mudah dapat kerja, dosen lebih mengerti kebutuhan masyarakat dan industri, kurikulum lebih mengasah keterampilan, kolaborasi dan pemecahan masalah”.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud melalui LLDIKTI, khususnya wilayah III Jakarta sangat mendorong Perguruan Tinggi untuk dapat berkembang. Seperti misalnya, mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar tiga semester di luar program studi. Dengan demikian, akan terdapat hubungan link dan match antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dimana output pembelajaran terlihat dari capaian mahasiswa. Prinsip Kampus Merdeka akan mewujudkan ekosistem yang akan menghasilkan SDM unggul serta mengalirkan karya-karya dari perguruan tinggi ke dunia nyata.

Selain itu, Nizam juga menambahkan bahwa era revolusi industri 4.0 ini, dunia pendidikan dan dunia kerja harus bersinergi agar dunia pendidikan tidak kehilangan relevansi.

Perguruan tinggi mempersiapkan kompetensi, yang mungkin dalam 4-5 tahun ke depan yang mungkin sudah berubal total. Terlebih di masa pandemi ini, program Kampus Merdeka telah banyak dilakukan mahasiswa, salah satunya ialah program kemanusiaan dan pengabdian masyarakat melalui relawan Covid-19.

"Sudah saat nya kita sebagai insan Pendidikan Tinggi menjadikan pandemi COVID-19 ini sebagai lompatan baru menuju pemulihan ekonomi. Melalui ekosistem reka cipta Indonesia, kita semua berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan untuk mendorong peran dunia industri dalam melahirkan para inovator Perguruan Tinggi" tuturnya.