Pidato Politik Kemenangan, Ery Cahyadi ucap Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun

MUS • Thursday, 10 Dec 2020 - 12:25 WIB

Surabaya - Pasca perhitungan cepat oleh beberapa lembaga survey dan menempatkan Erji sebagai pemenang, suasana Kantor PDIP Surabaya yang semula tegang menanti hasil hitung cepat mendadak berubah riuh. Teriakan merdeka menggema di kantor partai yang berdekatan dengan Kebun Binatang Surabaya.

Tak berapa lama, pasangan Ery Cahyadi dan Armuji naik ke panggung yang sudah disiapkan untuk menyampaikan pidato politiknya.

Dalam pidato yang berlangsung singkat,  Eri Cahyadi dikenal dekat dengan para kyai dan ulama mengawalinya dengan kalimat tarji’ atau istirja’. Hal itu mengisyaratkan bahwa jabatan itu amanah besar yang harus diemban.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, pada sore hari ini kami Eri-Armudji berdasarkan hitung cepat sementara, kami diunggulkan. Kalau ini dihitung secara manual tidak jauh berbeda. Berarti kami diberi amanah memimpin Surabaya. Bagi kami seorang pemimpin itu berat. Maka kami berharap kepada warga Surabaya bersama membangun Surabaya menjadi kota baldatun toyyoibatun warrabbun ghofur,” ujar Eri.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut juga mengatakan, Pilkada Surabaya ini hanya kepentingan dunia.

“Sejak awal kami katakan tujuan kami tidak merebut kekuasaan, tapi tujuan kami menyejahterakan warga Surabaya,” katanya.

Eri juga berharap kepada pendukungnya setelah hasil quick count dan sambil menunggu hasil resmi KPU, tidak ada euforia berlebihan. Karena itu bagian dari menghormati saudara-saudara lain di kubu rivalnya. Karena persaingan itu sudah berakhir, saatnya bersatu kembali membangun Kota Surabaya.

“Mulai hari ini tidak kawan ataupun lawan. Karena persaingan itu sudah berakhir dengan penghitungan ini. Kita kembali satu, Kota Surabaya,” katanya.

Sementara itu Tri Rismaharini Ketua DPP PDI Perjuangan juga naik panggung dan berpidato. Risma mengajak seluruh warga Surabaya bersatu kembali.

“Setelah ini kita harus menjadi satu. Tidak ada lagi perbedaan. Kita bangun bersama Kota Surabaya,” kata Risma. (Her)