Pengembangan Konten Lokal Melalui Produksi Animasi Indonesia

FAZ • Friday, 11 Dec 2020 - 09:50 WIB

Jakarta - Kepala Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W) LIPI Ganewati Wuryandari mengatakan, kegiatan kebudayaan melalui pembuatan animasi dan pengembangan dunia animasi di Indonesia harus memiliki kerangka yang bertujuan untuk pemajuan komunitas dengan segala unsur kebudayaannya.

“UU PK secara jelas mengatakan bahwa peningkatan kapasitas ekonomi adalah salah satu, bukan satu-satunya, tujuan pemajuan kebudayaan,” tegasnya.

“Dalam hal ini, pemanfaatan unsur-unsur kebudayaan dalam produksi animasi seharusnya tidak semata-mata bertujuan mendorong industralisasi, tetapi juga harus bermanfaat sebagai sarana memperkuat jaringan komunitas tempat produksi animasi itu bertumbuh,” tambahnya.

“UU PK mengatakan bahwa kebudayaan tumbuh dan berkembang di masyarakat,” imbuh Ganewati.

Ia juga menerangkan bahwa fungsi pemerintah dalam pengelolaan kebudayaan adalah sebagai fasilitator dengan memberi kesempatan sebesar-besarnya bagi kelompok-kelompok masyarakat, untuk menggali, mengembangkan, dan menyebarluaskan budaya mereka dalam segala bentuknya.

Senada dengan Kepala P2W, Peneliti P2W Fadjar Ibnu Thufail mengatakan, dengan mengacu pada UU PK tersebut, maka produksi animasi di Indonesia adalah salah satu cara untuk menggali, mengembangkan, dan menyebarluaskan beragam bentuk kebudayaan yang ada di Indonesia.

“Oleh karena kebudayaan adalah muncul dari masyarakat,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil riset Tim Peneliti P2W LIPI, diketahui bahwa dari sekian banyak elemen yang menyusun ekosistem animasi di Indonesia, persoalan pengembangan konten lokal belum digarap secara serius oleh berbagai stakeholder terkait dunia animasi di negeri ini.

“Padahal, pengembangan konten lokal adalah hal terpenting apabila animasi di Indonesia akan diletakkan sebagai salah satu pilar pemajuan kebudayaan yang terkait dengan cita-cita yang diamanatkan oleh UU PK yaitu kebudayaan Indonesia yang berkepribadian,” tutur Fadjar.

Webinar yang merupakan kerja Sama antara P2W LIPI dan Direktorat Kajian Strategis Kemenparekraf ini akan membahas aspek pengembangan konten lokal dan posisi dunia animasi sebagai salah satu pilar pemajuan kebudayaan dan pengembangan masyarakat.

“Webinar ini akan mendiskusikan model industri yang selama ini dipahami sebagai satu-satunya motor penggerak, dan sejauh mana produksi animasi dipahami sebagai jaringan sosial yang memiliki peran untuk turut mengembangkan kapasitas budaya dan sosial masyarakat secara luas,” papar Fadjar.

Untuk membahas dua hal tersebut (pengembangan konten lokal dan jaringan sosial), akan hadir pula Dr. Aris Arif Mundayat (Dosen FISIP dan Kepala Laboratorium Sosiologi UNS, dan peneliti pada Pusat Studi Pancasila UGM), Yudhi Soerjoatmodjo (Direktur & KuratorProduser, Dapoer Dongeng Nusantara), dan Fransiska Prihadi (Direktur Program MiniKino Festival dan Juri Festival ReelOzInd Festival Film Pendek Australia-Indonesia).