Menpora RI Rencana Bangun Laboratorium Anti Doping Pertama di Solo

AKM • Monday, 21 Dec 2020 - 10:59 WIB

Solo - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan terobosan baru dengan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membangun Laboratorium Anti Doping pertama di Indonesia yang akan dibangun di lingkungan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah. 

Rencana pembangunan laboratorium ini didasarkan pada, setiap kali akan mengikuti kegiatan keolahragaan, Indonesia selalu mengirimkan sampel anti doping ke laboratorium di luar negeri, padahal Indonesia adalah negara besar yang seharusnya memiliki sendiri labaoratorium anti doping ini. "Kita berencana akan membuat laboratorium dan rupanya berita ini dibaca oleh Pak Menkes. Beliau menunjuk Kota Solo (RS Ortopedi) agar dapat dijadikan laboratorium anti doping di Indonesia," Jelas Menpora RI, beberapa waktu lalu di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah. 

Penujukkan ini bukan tanpa alasan, pasalnya Kota Solo memiliki sejarah yakni PON Pertama yang diselenggarakan juga di Kota Solo. Nantinya, pembangunan laboratorium di lingkungan RS Ortopedi yang telah disiapkan lahan seluas 700 m2 oleh Kemenkes. Di RS Ortopedi ini juga dapat untuk recoveri atlet pasca cedera. "Sesingkat itu, Pak Menkes baca berita dan kita ada rencana membuat laboratorium dan beliau langsung menunjuk lahan di RS Ortopedi ini, ada juga untuk recoveri atlet pasca cedera jadi nanti juga bisa berkolaborasi dan sinergi," tambah Menpora RI.

"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Menteri Kesehatan dan Direktur Utama RS Ortopedi yang memang memiliki semangat untuk memberikan tempat untuk kepentingan olahraga, luar biasa dan ini sejarah baru untuk bangsa ini, kita akan segera memiliki laboratorium anti doping yang kita harapkan kedepan juga menjadi rujukan bagi negara-negara lain, minimal Asia Pasific, dan ini pasti akan mendatangkan devisa negara," kata Menpora RI.

Menpora RI berharap, rencana ini akan segera terealisasi di tahun 2021 dan sertifikasinya akan segera dimintakan ke WADA (World Anti Doping Agency). "Ini sejarah baru, kita akan punya laboratorium anti doping baru di Indonesia, akan kita gunakan sendiri dan negara lain juga dipersilakan untuk mengirimkan sample dan tetap dibawah pengawasan dari WADA tentang kompetensi dan sebagainya. Sehingga hasil dari uji doping ini bisa diakui dunia internasional. Ini adalah satu bentuk sinergi pemerintah tingkat pusat, mohon dukungan dan doanya semoga segera terwujud," harap Menpora RI lagi.

"Menurut Direktur Ortopedi sudah menyiapkan lahan seluas 700 m2, letaknya strategis di depan. Lab ini akan dibuat tentunya dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh WADA dan kami masih mempersiapkan semuanya dan akan dimulai pada tahun 2021, semoga semua cepat terlaksana. Ini tidak main-main karena bukan hanya untuk nasional tapi kedepannya juga dipersiapan laboratorium doping taraf internasional," tambah Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Ditjen Yankes, Rita Rogayah. (AKM)