Pemda DIY Pertimbangkan Lockdown 3 Kawasan di Yogyakarta

MUS • Tuesday, 29 Dec 2020 - 19:39 WIB

 

Yogyakarta - Usulan lockdown beberapa titik di Kota Yogyakarta seperti Tugu Jogja, Malioboro dan Titik Nol merupakan wewenang dari Pemkot Yogyakarta. Bila ingin melakukan lockdown dengan pertimbangan kerumunan seperti liburan Natal waktu lalu, Pemda DIY akan mendukung. 

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, menanggapi usulan lockdown dari DPRD Kota Yogyakarta pada tiga titik di DIY selama libur Natal 2020. Aparat penegak hukum juga berhak melakukan penyegelan tempat usaha, restoran, dan tempat publik lainnya, jika pemilik tak mengindahkan teguran. 

"Kita akan berikan teguran terlebih dulu. Kalau sudah tiga kali tidak diperhatikan, ujar Kadarmanta.

PSBB lebih mengendalikan klaster dari luar, baik yang pergi maupun yang datang. Tak hanya pertimbangan dari Gugus Tugas, Aji mengutarakan jika pertimbangan dari epidemiolog juga menjadi masukan untuk menentukan langkah kebijakan ke depan. Usulan Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana tentang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masih menjadi pertimbangan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY. 

"Saat ini yang dilakukan DIY adalah Tanggap Darurat Bencana (TDB) dan diperpanjang kembali hingga 31 Januari 2021. Bapak Gubernur DIY mengambil kebijakan ini karena penambahan kasus masih terjadi. Untuk PSBB kita pertimbangkan dulu apakah bisa menekan angka penularan. Kalau sudah PSBB sementara angka penularan disebabkan oleh keluarga dan tetangga, tentu juga sulit," ujarnya. 

Aji menambahkan, di beberapa destinasi wisata, pedagang yang belum mengenakan masker sejatinya dapat merugikan dirinya sendiri. "Bisa saja diantara kita yang mau membeli makanannya namun melihat penjual tidak memakai masker, mengurungkan niat untuk membeli di pedagang itu. Kan merugikan mereka sendiri," tukasnya.

Adapun upaya lain yang juga sedang ditindaklanjuti untuk menekan jumlah paparan COVID-19 DIY adalah penggunaan alat besutan UGM yakni GeNose. "Saya kira itu alat yang cukup bagus. Gugus Tugas DIY sedang merancang untuk bisa memiliki GeNose itu. Tentunya tetap berkoordinasi dengan Gugus Tugas Kabupaten agar tidak terjadi kepemilikan ganda," tutur Aji. (Ron)