Gojek dan Tokopedia Bahas Peluang Merger

MUS • Tuesday, 5 Jan 2021 - 12:04 WIB

Jakarta - Gojek dan Tokopedia dikabarkan sedang dalam pembicaraan terkait kemungkinan melakukan merger. Jika benar, keputusan merger itu akan menggabungkan dua startup paling bernilai di Indonesia.

Dua raksasa startup ini kabarnya telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing, demikian menurut laporan Bloomberg, Selasa (5/1/2021).  

Kedua belah pihak sedang melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang, kata sebuah sumber. Bergabungnya dua entitas ini diprediksi akan menciptakan valuasi gabungan keduanya menjadi USD18 miliar atau sekitar Rp250 triliun.

Bisnis keduanya akan sangat luas. Berkisar dari pemesanan kendaraan, pembayaran, hingga belanja dan pengiriman secara online.

Gojek dan Tokopedia sendiri diisukan telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018. Tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.

Chief Executive Officer Grab, Anthony Tan, terus menolak tekanan dari SoftBank Group Corp. Masayoshi Son untuk menyerahkan sebagian kendali dalam entitas gabungan dengan Gojek.

Diskusi di antara Grab dan Gojek tersendat setelah bertahun-tahun terjadi persaingan sengit. Kedua menjadi pemain utama dalam layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan financial technology.

Baru-baru ini pada bulan Desember, perusahaan dikatakan telah membuat kemajuan substansial dalam mengerjakan kesepakatan merger. Orang-orang yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada Bloomberg News pada saat itu.

Namun mereka berselisih tentang bagaimana mengelola layanan Gojek dan Grab di Indonesia, pasar utama bagi keduanya.

Son, yang pernah menjadi pendukung setia Tan di masa lalu, kehilangan kesabaran dengan keengganan salah satu pendiri Grab untuk menyerahkan kendali. Sekarang dia mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia yang didukung SoftBank.

Kedua pionir teknologi Tanah Air ini memiliki investor yang sama, termasuk Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India. Tokopedia juga didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd., yang memiliki unit e-commerce sendiri di Indonesia yakni, Lazada.