Menristek/Kepala BRIN Hibahkan Mobile BSL-2 kepada Pemerintah Kota Bogor

ANP • Monday, 11 Jan 2021 - 22:50 WIB

Bogor - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro menyerahkan hibah 1 unit Mobile Bio Safety Laboratorium 2 (Mobile BSL-2) yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kepada Pemerintah Kota Bogor dalam rangka membantu meningkatkan pemeriksaan spesimen Covid-19 di wilayah Kota Bogor.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas testing dalam rangka menangani Covid-19, jadi ini adalah bagian kegiatan Bakti Inovasi Kemenristek/BRIN sejak akhir tahun lalu. Pemerintah Kota Bogor adalah Pemerintah Daerah pertama yang menerima hibah dari kami Kemenristek/BRIN,” terang Menristek/Kepala BRIN dalam Bakti Inovasi penyerahan Mobile BSL-2 di Kantor Walikota Bogor, Senin, (11/01).

Menteri Bambang juga menitipkan pesan kepada Pemerintah Kota Bogor dan Satgas Covid-19 Kota Bogor agar fasilitas Mobile BSL-2 ini untuk selalu siap dipastikan jumlah pasokan reagen dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya tenaga laboratorium ataupun kesehatan agar pengujian dapat berjalan dengan maksimal.

“Kita tidak ingin keterbatasan reagen ini menghambat upaya kita mengendalikan Covid-19, jadi fokus pada bahan, SDM, serta tentu perawatan dari fasilitas ini sendiri. Kami berharap hibah ini bermanfaat bagi Kota Bogor untuk bisa mengendalikan status Covid-19, apalagi Kota Bogor dekat Jakarta dan juga menjadi tempat kediaman Bapak Presiden,” jelas Menteri Bambang.

Dalam kesempatan ini Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan Mobile BSL-2 yang dihibahkan ini merupakan versi trailer dan sudah mendapatkan pembaharuan dengan penambahan fasilitas ekstraksi RNA sehingga dapat menggunakan berbagai tipe reagen, ditambah penyempurnaan layout dan peralatan, akurasi data dan sistem keamanan penguji.

Walikota Bogor Bima Arya menyambut baik atas bantuan Mobile BSL-2, beliau menyebutkan fasilitas ini dapat membantu Tim Surveilans dalam melakukan 3T dan meningkatkan kapasitas pengujian sampel tes swab  di Kota Bogor. 

“Kami targetkan 1 kasus positif paling tidak 20 kontak erat terlacak, artinya kalau sehari 70 kasus paling tidak 1400 orang perlu untuk di swab. Persoalannya pada kapasitas laboratorium kami, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang sangat berarti ini,” ujar Bima Arya.

Selain itu pada Bakti Inovasi ini juga didifusikan paket imunitas produk inovasi diantaranya Wedang Uwuh; Teh Jahe; VCO; OST-D; Permen Cajuput; Minyak Kayu putih; Curcuma Pro; dan Teh Dia.

Dalam kunjungan kerja tersebut turut hadir mendampingi Menteri Bambang, Sekretaris Kemenristek/Sekretaris Utama BRIN Mego Pinandito, Plt. Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kemenristek/BRIN Jumain Appe, Plt. Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktifitas Kemenristek/BRIN Ismunandar, Plt. Direktur Sistem Inovasi Paulina Pannen, Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristek/BRIN Nada Darmiyanti. (ANP)