Inilah Harapan Rakyat Untuk Kriteria Kapolri Baru

ANP • Wednesday, 13 Jan 2021 - 14:02 WIB

JAKARTA - Presiden Jokowi akan menyerahkan nama-nama calon Kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dilakukan fit and proper test. Inilah harapan dan suara dari rakyat untuk sosok Kapolri yang baru. Mereka berharap Kapolri yang baru profesional untuk menjaga kerukunan umat beragama.

Pengamat Kebijakan Publik, Djuni Thamrin, Ph.D. mengatakan bahwa, polisi harus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pendekatan profesional, beretika, mengoyomi dan berintegritas.

"Indonesia bukan negara agama, negara beragama. Sehingga yang penting adalah menjaga agar kehidupan warga yang beragama dapat harmonis, saling menghormati dan menghargai," katanya.

Djuni Thamrin menjelaskan, hak setiap warga negara untuk menjalankan ibadah secara bebas dan tidak terancam oleh apapun. Menurutnya, Kapolri sebagai Kepala Kepolisian di Republik ini harus netral dan profesional. Kapolri tidak boleh memihak pada mayoritas dan harus melindungi minoritas.

“Kapolri tidak boleh terlibat dalam SARA untuk menjaga keutuhan negara. Kapolri harus dapat mendorong persatuan warga untuk membangun Indonesia Jaya. Bukan saatnya lagi, Indonesia di bawa dan didorong kearah perpecahan SARA,” ujarnya.

Ia menilai, sosok Kapolri harus dapat membawa institusi kepolisian menyongsong era kempetisi global dengan memacu semua anggota kepolisian RI menguasai ilmu, teknologi dan seluruh alat bantu yang dapat mencegah terjadinya tindak kriminalitas yang semakin rumit.

“Persaingan teknologi dan ancaman pandemi Covid-19 tidak dapat didekati lagi dengan pertimbangan lama yakni status sosial, keterwakilan demografis dan mayoritas etnik/agama apalagi orientasi politik. Kapolri yang profesional yang mempunyai track record yang baik sangat diperlukan untuk membantu Presiden membangun dan membawa negara ini keluar dari ancaman disintegrasi akibat potensi konfik SARA,” tambah Djuni.

Djuni berharap Kapolri yang berwibawa tetapi tidak menakutkan, yang dapat menyelesaikan semua potensi ancaman keamanan dengan mengoptimalkan segenap keahlian dan dukungan ilmu Pengetahuan.

“Itulah harapan dan suara rakyat yang mengharapkan adanya keamanan dan ketentraman hidup berbangsa dan bernegara,” tegasnya. (ANP)