Kapolri Listyo Sigit Kawal Agenda Besar Jokowi. Apa Saja?

JANNUS TH SIAHAAN • Wednesday, 13 Jan 2021 - 22:10 WIB

Dr JANNUS TH SIAHAAN
Pengamat Pertahanan dan Keamanan
 

Dari kelima nama yang diusulkan Kompolnas sebagai kandidat Kapolri baru,  akhirnya  Jokowi memilih Kabareskrim saat ini Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri untuk diajukan ke DPR.  Sesuai prediksi sebelumnya,  Jokowi memang akan memilih calon Kapolri yang benar-benar memiliki kedekatan sejarah dengannya,  karena Komjen Listyo Sigit Prabowo adalah ajudan Presiden Jokowi selama dua tahun di tahun-tahun awalnya menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Dengan kata lain,  Jokowi menilai Komjen Listyo  sebagai pilihan yang paling tepat untuk menjadi pengawal rencana-rencana besar Jokowi ke depan, sesuai kapasitas Listyo  sebagai Kapolri nantinya.  Artinya,  dari sisi politik, Listyo akan melanjutkan agenda besar mantan Kapolri Jendral Tito Karnavian maupun Kapolri saat ini Jendral Idham Azis,  yakni mempersempit ruang gerak radikalisme politik yang dimotori beberapa organisasi agama garis keras.  Sebut saja misalnya FPI dan sisa-sisa kekuatannya.

Polri di bawah Listyo diprediksi akan terus menekan kelompok tersebut hingga tidak berkutik,  seperti pembekuan rekening-rekening tokoh utama dibalik FPI dan pemantauan secara ketat perkembangan  pascapembubaran FPI, baik secara personal dari tokoh-tokoh utama eks FPI maupun secara kelembagaan dalam arti kemana  dan di organisasi mana saja mantan-mantan petinggi FPI tersebut akan berlabuh.

Sementara dari sisi ekonomi,  diperkirakan Listyo akan dibebani tugas berat untuk mengawal semua kebijakan pemulihan ekonomi dan terobosan-terobosan kebijakan ekonomi Jokowi, semisal Omnibus Law,  dari berbagai resistensi publik,  terutama dari kalangan aktifis maupun kelompok-kelompok penekan lainnya.

Listyo diprediksi juga akan memainkan kartu "pengawalan" secara ketat atas investasi-investasi baru yang akan masuk ke Indonesia,  di berbagai sektor dan bidang.  Dalam arti lain,  Listyo diperkirakan akan memainkan kartu lumayan tegas terhadap beberapa bibit-bibit kerusuhan di kantong-kantong investasi barundi berbagai daerah, seperti yang terjadi di Konawe, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu. 

Dan dari sisi keamanan dan pertahanan,  Listyo diperkirakan akan mendorong institusi Polri untuk terlibat lebih aktif dalam penuntasan kelompok-kelompok separatis seperti di Papua Barat.  Polri akan sangat aktif terlibat dalam penciptaan keamanan di Papua, untuk keberlangsungan pembangunan dan kenyamanan serta keamanan investasi di Papua.

Tapi ada sedikit hal yang boleh disebut sebagai kelemahan dari pemilihan seorang  Kapolri berdasarkan kedekatan dan sejarah pribadi, karena batas antara bekerja atas nama penegakan konstitusi dan atas nama pengawalan rezim menjadi sangat tipis.  Penegak hukum seperti Kapolri akan sangat berpeluang terezimentasi sedemikan rupa,  yang boleh jadi justru akan membuka peluang pelemahan sisi penegakan konstitusi.