Kasus Pasien Meninggal di Taksi Online, Satgas Sesalkan LaporCovid-19 tak Transparan

MUS • Tuesday, 19 Jan 2021 - 08:16 WIB

Jakarta - Satgas penanganan Covid-19 Kota Depok memberi ultimatum kepada LaporCovid-19 terkait kabar tentang seorang pasien Covid-19 asal Depok yang meninggal dunia di dalam taksi online setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan Covid-19.

"Terkait info tersebut, kami sudah meminta kepada pihak LaporCovid-19 untuk memberikan penjelasan secara lengkap kepada publik terkait kronologis kejadian ini, agar tidak salah persepsi," kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (18/1/2021).

Setelah mendapat kabar tersebut, Dadang mengaku jika Satgas sudah meminta data atau alamat pasien yang dimaksud. Sayangnya, pihak LaporCovid-19 tidak bersedia menyampaikannya.

"Kami menghargai ini. Tetapi minimal antar lembaga bisa dilakukan, untuk kepentingan evaluasi dan perbaikan," ujar dia.

Sebelumnya, laporan dari LaporCovid-19 dan Center for Indonesia's Strategi Development Initiatives (CISDI), pada 3 Januari 2021 lalu, menyebut ada seorang warga yang positif Covid-19 meninggal dunia di dalam taksi online. Pasien itu berasal dari Kota Depok.

Sebelum meninggal, pasien tersebut dikabarkan ditolak oleh 10 RS dengan alasan ruang perawatan penuh. Saat itu, pasien sudah mengalami sesak napas dan membutuhkan ventilator serta penanganan di ruang ICU. Pasien pun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan.