Asesmen Nasional Sebagai Pengganti Ujian Nasiional Ditunda September dan Oktober 2021

AKM • Wednesday, 20 Jan 2021 - 14:20 WIB

Jakarta - Mentri Pendidiakan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) untuk pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah ditunda hingga September dan Oktober 2021. 

“Karena ada situasi pandemi yang relatif meningkat, kami memutuskan menunda pelaksanaan Asesmen Nasional dengan jadwal baru September dan Oktober 2021. Alasannya adalah untuk memastikan persiapan kita dari protokol kesehatan, logistik dan infrastruktur lebih optimal untuk memastikan protokol kesehatan terjaga dan keamanan siswa terjaga," ujar Nadiem, dalam rapat kerja dengan Komisi 10 DPR secara virtual, Jakarta, Rabu (20/1).

Nadiem mengungkapkan, sebetulnya persiapan Asesmen Nasional sudah siap. Namun, protokol kesehatan di masa pandemi penting untuk diikuti dan harus dipersiapkan dengan matang agar Asesmen Nasional dapat berjalan dengan lancar.

"Secara logistik hampir sama seperti UN pelaksanaannya dan pengembangan teknisnya dilakukan oleh pakar nasional dan internasional. Tapi kami memutuskan menunda untuk memastikan protokol kesehatan terjaga dan persiapan cukup untuk melaksanakan itu," tuturnya

Lebih lanjut, Nadiem kembali menegaskan Asesmen Nasional bukan untuk mengevaluasi individu siswa dan tidak akan digunakan untuk syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Nadiem menegaskan bahwa Asesmen Nasional merupakan sebuah evaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Asesmen Nasional sama sekali tidak sama dengan UN dari sisi fungsi dan substansinya, dan hasil yang diharapkan Asesmen Nasional bukan evaluasi individu siswa dan tidak menambah beban siswa di kelas-kelas tersebut, dan tidak digunakan untuk PBDB dan evaluasi ini adalah berorientasi kepada perbaikan," tegasnya.

Dalam Asesmen Nasional, kata Nadiem, tidak hanya menilai literasi dan numerasi siswa, tetapi juga menilai karakter siswa dan nilai-nilai Pancasila yang diterapkan di sekolah.

"Jadi sangat holistik. Yang penting walau dengan PJJ ini tingkat literasi dan numerasi menurun karena dampak dari PJJ, tapi sangat penting mendapatkan potret dari survei karakter dan lingkungan belajar untuk mengetahui pemetaan nilai-nilai Pancasila di sekolah-sekolah se-Nusantara," ujarnya.