ACT Bangun Hunian Sementara untuk Warga Terdampak Gempa di Mamuju

FAZ • Saturday, 30 Jan 2021 - 06:41 WIB

Mamuju - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membangun shelter atau hunian sementara untuk para penyintas dampak gempa magnitudo 6,2 di Botteng Utara, Mamuju, Sulawesi Barat.

Senior Manager ACT Dede Abdul Rohman menjelaskan, program family shelter memang untuk membantu para earga terdampak gempa bumi. Untuk tahap pertama family shelter ini akan dibangun untuk para guru atau pendakwah yang kediamannya rusak akibat gempa.

"Jadi memang kami dari ACT, sahabat guru Indonesia membuat family shelter yang berukuran 3 x 6 meter," kata Dede ditemui di Posko Pengungsian Desa Botteng Utara, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (29/1/2021). 

Dede mengatakan, kategori pemberian family shelter untuk para guru dan da'i tersebut yakni dilihat dari seberapa parah kerusakan rumah akibat bencana alam.

Untuk di Mamuju, terpilih tiga orang yakni, satu orang guru dan dua dai atau guru ngaji.

"Ada tiga family shelter yang satu sahabat pelajar Indonesia InsyaAllah sebelah sana itu nanti guru ngaji sama guru sekolah jadi tiga semuanya. Jadi sahabat guru Indonesia sahabat pelajar Indonesia, ada sahabat dai Indoensia. Ini tampil perdana untuk tahap recovery ini," katanya. 

Pemberian family shelter atau hunian layak sementara tersebut difasilitasi oleh ACT secara cuma-cuma alias tanpa dipungut biaya apapun. Family shelter dibangun dari biaya donatur baik dalam negeri mau luar negeri. 

"Ini tanpa dipungut biaya sama sekali, tinggal siap saja terima kunci," katanya.