Gubernur Sultra: Perlu Kerjasama yang Baik Antara Dinas Provinsi dan Kabupaten, agar Pembangunan Infrastruktur Dapat Dilakukan Bersama

MUS • Saturday, 30 Jan 2021 - 22:38 WIB

Bau-Bau - Dalam rangkaian kunjungan kerja selama 5 hari di Kota Bau-Bau dan Kabupaten Buton, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi melihat sejauh mana progres pembangunan di dua daerah tersebut.

Pada hari pertama kunjungan di Kota Bau Bau Gubernur Ali Mazi dan rombongan, dijamu makan malam dan gelaran seni oleh Walikota Bau-Bau, AS. Thamrin, dalam acara ramah tamah  dengan Pemerintah Kota Baubau yang diselenggarakan di pelataran dalam Bantea Umuri Bolu, Rumah Jabatan Walikota Baubau, Jumat (29/1/2021), malam.

Seremoni singkat ini tetap mengutamakan protokol kesehatan, dan walau diselenggarakan dengan sederhana, banyak hal yang dapat dijadikan patokan mengenai kebijakan pembangunan Gubernur Ali Mazi di wilayah kepulauan.

Walikota Bau-Bau dalam sambutannya menyampaikan terkait integritas dan kordinitas progam dan kegiatan yang  selama ini dilakukan bersama pemerintah prov. sultra dibawa pimpinan Ali Mazi.

Ada sejumlah program dan kegiatan yang dipaparkan diantaranya;

1. Dikukuhkannya La Ode Himayatuddin (Oputa Yi Koo) sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. 
2. Selain itu, tak kalah penting adalah suksesnya program pembangunan jembatan Tona yang akan dikerjakan pada tahun 2022. 
3. Rencana Pembangunan Patung Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo di Kota Bau-Bau dan Kota Kendari
4. Rencana Peningkatan Bandara Betoambari.
5. Rencana kelanjutan baypass Kota Bau-Bau.

Selain itu, Walikota memyampaikan tata kehidupan masyarakat Buton Bau-Bau dengan singkatan POLIMA. Polima diartikan sebagai falsafah hidup, kerukunan bermasyarakat, bermegara dan pembangunan. Polima diambil dari lima dasar yang dijaga dan dilakukan masyarakat Buton Bau-Bau, yakni :

1. Pobincibinciki kuli artinya saling menjaga perasaan orang lain
2. Popiara-piara artinya salling menjaga dan memelihara
3. Poangkah-angkah taka artinya saling mendukung 
4. Poma-masiaka artinya saing menyayangi
5. Poma-maeka artinya saling menjaga harkat martabat

Falsafah hidup ini kemudian menjadi konsep membangun kota Bau-Bau.

Pada puncak acara Gubernur Sultra memberi sambutan. Diawal sambutannya, Ali Mazi menceritakan kisah bersama waikota ketika itu sebagai ASN di Badan Pertanahan Nasional. Ketika itu, Ali Mazi sebagai Gubernur Sultra periode 2003 - 2008. Saat itu, Gubernur melakukan pelantikan pertama yakni AS Thamrin sebagai Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Prov. Sultra.

Gubernur juga menyampaikan bahwa selama kurun waktu periode pertama memerintah di provinsi Sultra telah membangun konsep pembangunan berkelanjutan dengan tagline Stellshell Masyarakat Sejahtera yang kemudian dikenal dengan SMS.

Konsep tersebut dibuat dalam buku agenda dengan beberapan program mercusuar 2003 - 2023. Program tersebut kemudian dapat terwujud selama kurun waktu 10 tahun. Misalnya;

1. Jembatan Teluk Kendari yang dibangun pemerintah pusat pada masa pemerintahan H. Nur Alam. 
2. Jembatan Buton Muna yang rencana pembangunannya 2022
3. Perluasan Runway dan peningkatan status Bandara Halu Oleo
4. Jalan Poros Toronipa 
5. Rumah Sakit Bahteramas
6. Peningkatan status BLK kendari menjadi BLK Internasional
7. Pembangunan Patung Himayatudin
8. Peningkatan dan perluasan runway bandara Betoambari di Bau-Bau
9. Pemanfaatan aspal buton dalam program 1000 kilometer yang 400 km digunakan di Sultra dengan nilai investasi 47 triliun.

Gubernur Ali Mazi mengungkapkan sejumlah visi penting untuk Sulawesi Tenggara. Bahwa pencapaian Sultra saat ini adalah kesinambungan visi dan misi setiap pemimpin Sultra, sehingga tidak bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan.

“Jika dikelola dengan sangat baik untuk semata-mata kesejahteraan masyarakat, berikut kebijakannya yang diserahkan sepenuhnya kepada daerah, maka silakan bayangkan lagi, seberapa pesat pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang dapat kita wujudkan untuk Sulawesi Tenggara,” ungkap Ali Mazi.

Sebagaimana yang disampaikan Gubernur Ali Mazi, bahwa kebijakan sektoral sejumlah program pembangunan memang bertumpu pada Garbarata (Gerakan Pembangunan Terpadu Wilayah Daratan dan Lautan/Kepulauan), sehingga untuk setelah dua tahun pertama—yang fokus membangun di wilayah daratan—pada periode pemerintahan keduanya, mulai tahun 2021, Gubernur Ali Mazi memulai ketetapan untuk memantapkan potensi wilayah-wilayah kepulauan Sulawesi Tenggara.

Potensi Asbuton yang mulai digarap secara nasional sejak 2019, kini kian dimantapkan. Demikian halnya pengembangan kesejahteraan masyarakat yang terkait langsung dengan potensi kepariwisataan, perikanan, serta UMKM sektor kelautan.

“Sehingga dapat sinergis dengan pengembangan sektor industri di segala bidang yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dan Pemerintah Pusat. Ini peluang yang harus kita ambil dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Gubernur Ali Mazi.

Sedemikian besarnya potensi Sulawesi Tenggara, kata Gubernur Ali Mazi, sehingga sejumlah investor dan investasi yang kini berdatangan ke Sultra menjadi parameter positif yang signifikan, sekaligus mampu membalik premis di banyak kondisi selama pandemi yang cukup membuat cemas kalangan usahawan dan industri.

“Kita ini membangun. Semua format pembangunan yang telah dilalui Sultra, dengan silih berganti kepemimpinan, sudah mampu menampakkan wajah Sultra 50 tahun ke depan. Saya pernah membayangkan wajah Sultra di tahun 2020, sejak tahun 1970-an, dan yang saya harapkan dalam visi saya terangkai bersama visi pemimpin Sultra sebelumnya dan—semoga pula— yang akan datang. Kita bekerja saja, membangun saja. Jangan saling bertentangan atau dipertentangkan. Sebab, apa yang kita semua lakukan, tujuan akhirnya adalah untuk Sulawesi Tenggara yang mampu berdiri sejajar dengan seluruh daerah di wilayah Indonesia,” jelas Gubernur Ali Mazi.

Diungkapkan Gubernur Ali Mazi, Asbuton yang kini ditetapkan sebagai bahan utama pembangunan Peta Jalan Nasional, mampu mendatangkan income bagi daerah. Untuk Proyek 1.000 Kilometer Jalan Nasional di tahun 2021 saja, Pemerintah Pusat telah menyiapkan 52 triliun rupiah.

“Itu jelas bukan angka yang main-main ketika membicarakan jaringan jalan Nasional. Sulawesi Tenggara memperoleh porsi yang besar karena menjadi penyuplai material utamanya. Nah, bayangkan dengan sejumlah potensi sumber daya alam yang kita miliki dan telah diketahui kualitasnya. Jika dikelola dengan sangat baik untuk semata-mata kesejahteraan masyarakat, berikut kebijakannya yang diserahkan sepenuhnya kepada daerah, maka silakan bayangkan lagi, seberapa pesat pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang dapat kita wujudkan untuk Sulawesi Tenggara,” demikian Gubernur Ali Mazi.

Sebagai pemimpin Sultra, Gubernur Ali Mazi tidak akan berhenti setelah sejumlah visinya terwujud. Ia masih akan berusaha mewujudkan sejumlah infrastruktur penting yang harus dimiliki Sultra, seperti Jembatan Buton-Muna, Jembatan Konsel-Muna, Kawasan Industri Perikanan, dan Jaringan Pariwisata Terpadu Sultra, dan lainnya.

Pada hari kedua kunjungan kerjanya, Sabtu (30/1/2020), Gubernur melakukan peninjauan lokasi pembuatan patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin atau lebih dikenal Oputa Yo Koo. Rencana pembangunan patung tersebut dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dengan anggaran direncanakan 20 - 30 miliar.

Tahun ini telah dianggarkan perencanaannya dan 2022 akan dilaksanakan pembangunan patung tersebut.

Setelah itu Gubernur yang didampingi Walikota Bau-Bau, Rombongan Gubernur dan sejumlah pejabat pemerintah Kota Bau-Bau, diantaranya Wakil Walikota, Sekretaris Kota dan beberapa Kepala OPD serta forkopimda (Kapolres Bau-Bau, AKBP Gunarko) melanjutkan pertemuan di Gedung Pertemuan Kantor Walikota.

Adapun agenda pertemuan tersebut, tidak masuk dalam rundown kegiatan kunjungan kerja. Namun dianggap cukup penting maka pertemuan tersebut digelar.

Diawali dengan presentasi Walikota AS Thamrin terkait kontroversi konsep yang dibangun melalui disertasi doktoral walikota terkait Polima. Dalam Disertasi tersebut, AS Thamrin mendudukan konsep Bhinci-Bhincikikuli menjadi bagian dari dasar membangun konsep Polima atau lima po.

Konsep Polima kemudian ditranskonsep dengan pancasila. Bahwa polima merupakan 5 dasar membangun masyarakat Buton :

1. Po-bhinci-bhincikikuli (saling toleransi) yang diintepretasikan sebagai ketuhanan yang maha esa
2. Po-Maamasiaka (saling menyayangi) diinterpretasikan sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Po-meeaka (saling menanggung rasa malu dan berjiwa besar) diintepretasikan sila ketiga persatuan indonesia
4. Po-angka angkataka (saling mengangkat harkat dan martabat) diintepretasikan sila keempat. 
5. Po-piapiara (saling mengayomi) diinterpretasikan sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Namun kemudian menjadi pertanyaan di masyarakat bahwa bhinci bhincikikuli adalah payung dari empat po di atas sehingga tidak bisa disejajarkan.

Selanjutnya Gubernur Sultra memberi pencerahan bahwa hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan, karena kedudukan budaya dan falsafah tidak perlu disejajarkan dengan disertasi. Disertasi adalah sebuah konsep ilmiah yang kedudukannya sebagai sebuah dasar keilmuan.

Gubernur Ali Mazi beserta rombongan dan didampingi walikota, wakil walikota, sekda, kepala OPD dan forkopimda meanjutkan peninjauan lokasi pembuatan jembatan Buton Muna. Kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Lea-Lea, Kelurahan Palabusa dilaksanakan selama 2 jam

Diakhir masa kunjungan kerja hari ini, Gubernur dan rombongan menghadiri ramah tamah penyambutan kunjungan kerja Gubernur sultra.

Dalam sambutan Gubernur Sultra menghimbau kepada bupati agar kepala OPD lebih kompeten dan loyal dalam menjalankan tugas. Salah satu kompetensi dan loyalitas adalah menangkap isu kunjungan kerja gubernur menjadi sarana kolaborasi progran dan kegiatan kabupaten dan provinsi.

Selain itu, Gubernur juga menyampaikan akan kehadiran 16 dirjen dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi yang akan melakukan peninjauan aspal Buton dalam progran pembangunan 1.000 km jalan memggunakan aspal buton.

Lebih lanjut gubernur juga menyampaikan salah satu bentuk kunjungan adalah meninjau pembangunan lapangan olah raga untuk persiapan porprov ke-14 tahun 2022. Begitu juga dengan program pemindahan pemukiman masyarakat Bajo di tempat yang aman dari ancaman bencana.

Diakhir sambutan gubernur disampaikan perlunya kerjasama yang baik antara dinas provinsi dan kabupaten. Sehingga pembangunan infrastruktur kabupaten dapat dilakukan secara secara bersama.

Gubernur Ali Mazi juga menyampaikan agar masyarakat Sultra saling mendukung, bahu membahu, kerjasama dalam membangun sultra karena Sulawesi Tenggara milik kita bersama dalam konsep masyarakat majemuk dengan akulturasi budaya Sultra dan luar sultra. (Diskominfo Sultra/HenQ)