Menteri Basuki : Flyover Purwosari Urai Kemacetan di Perlintasan Kereta di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo

AKM • Monday, 15 Feb 2021 - 10:29 WIB

Surakarta -  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo, dan Dirut PT. Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito meresmikan Flyover Purwosari, di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Sabtu (13/2/2021). Dibangunnya Flyover tersebut untuk mengatasi kemacetan yang terjadi akibat adanya perlintasan sebidang  antara Jl. Slamet Riyadi dengan rel kereta api .

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine secara bersama-sama oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo,  Anggota Komisi V DPR RI Sudewo, dan Dirut Wijaya Karya Agung Budi Waskito dan penandatanganan prasasti oleh Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono  mengatakan, Flyover Purwosari dibangun untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi pada jam sibuk di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartosuro (Yogyakarta/Semarang) menuju pusat Kota Solo.

“Setelah diresmikan pagi ini, nanti siang Flyover Purwosari ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Menteri Basuki. 

Dalam laporannya, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, Flyover Purwosari ini dibangun dengan menggunakan Teknologi Corrugated Mortar Busa yang mengkombinasikan dua bahan untuk struktur bangunan atas jembatan yaitu baja struktur bergelombang dengan material ringan Mortar Busa.

“Selain dinilai lebih menghemat biaya, keunggulan Mortar Busa juga lebih efisien, cepat dan murah”, jelas Hedy.

Keberadaan Flyover Purwosari ini sangat vital sebagai  gerbang masuk Kota Solo dari arah barat.

“FO Purwosari ini akan meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Solo dan sekitarnya. Selain itu sebagai penanda memasuki Kota Solo, dibagian ujung tepat sebelum memasuki FO Purwosari dipercantik dengan ilustrasi tarian gambyong yang merupakan tarian tradisional selamat datang dari Jawa Tengah”, lanjut Hedy.

Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan, penyelesaian pembangunan Flyover Purwosari sebenarnya ditargetkan rampung Maret 2021. Namun Februari 2021 ini flyover sudah selesai dan bisa dioperasikan.

“Atas nama Pemerintah Kota Surakarta saya mengucap terima kasih atas semua pihak yang telah memberi dukungan pada penyelesaian flyover ini," tuturnya. 

Flyover Purwosari memiliki total panjang penanganan 2.475 meter,  242 meter (oprit barat), 198 meter (jembatan), 260 meter (oprit timur), dengan 4 bentang (3 pilar, 2 abutmen). Selain itu memiliki lebar lajur 2x3,5 meter, bahu jalan 2,5 meter, dan clearance perlintasan KA 6,75 meter. 

Kemudian jalan pendekat menggunakan teknologi timbunan mortar busa yang terdiri dari sisi barat  dan sisi timur serta 2 buah Corrugated Steel Structure (CSS) dengan span sepanjang 22 meter.

Pembangunan Flyover Purwosari dikerjakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan biaya Rp 114,18 miliar. Dengan adanya Pandemi COVID-19, alokasi anggaran pada TA 2020 berkurang 30% dan dialihkan pada TA 2021. Paket pembangunan Flyover Purwosari mendapatkan tambahan untuk pekerjaan beautifikasi senilai Rp 9,524 miliar yang diusulkan oleh Walikota Solo dan telah mendapatkan persetujuan dari Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR.  

Untuk mendukung keselamatan pengendara, Flyover Purwosari dilengkapi dengan penerangan LED 10 watt dengan jarak tiang setiap 5 meter mulai dari awal oprit hingga ujung oprit. Kemudian di trotoar juga dipasang lampu taman dan di sepanjang jalur lambat dilengkapi penerangan dari dinding retaining wall flyover. Untuk mempercantik tampilannya pada malam hari, di tiap sisi jembatan juga diberikan hiasan lampu warna warni yang dapat berubah bentuk tulisan.