Banjir di Sidoarjo Meluas, Ribuan Rumah Terendam

MUS • Wednesday, 17 Feb 2021 - 10:29 WIB

Surabaya - Curah hujan yang tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Sidoarjo. Genangan air merata di semua area. Bahkan kawasan pusat kota pun tak luput dari genangan air yang tinggi nya mencapai sekitar 40 cm. Setidaknya ada 11 kawasan perumahan yang terdampak banjir.

Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan, kondisi ini terjadi selain karena curah hujan yang tinggi juga karena faktor teknis yaitu sungai yang mengalami sedimentasi dan pompa yang rusak.

"Hujan sangat deras. Sementara sungai lama tidak dikeruk. Sedimentasi hampir di seluruh sungai di Sidoarjo," ujar Hudiyono

Saat melakukan sidak ke beberapa rumah pompa, Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono menemukan beberapa pompa rusak dan dalam perbaikan. Menurutnya jika pompa normal maka genangan akan cepat surut.

"Pompa di Kali Karanggayam ada 2 dengan kapasitas 500 liter per detik. Satu bisa berfungsi baik, satunya rusak. Ini yang menjadi kendala dalam menekan genangan air khususnya dikawasan Bumi Citra Fajar yang merupakan salah satu kawasan yang parah," ujar Hudiyono.

Kondisi banjir di Sidoarjo juga menyebabkan  ribuan rumah terendam air. Kawasan padat penduduk seperi di Perumahan Bumi Citra Fajar, Sidokare, Perumahan Alam Mutiara Candi, Sepande, Juanda dan Bluru Kidul sudah menyerupai lautan.

"Kita ingin ada gerak cepat dari Pemkab Sidoarjo. Sudah 3 hari banjir ini mas. Yang masuk ke rumah sdh mencapai 30 cm. Kalau hari ini hujan deras akan makin parah mas," ujar Lanny warga Perumahan Bumi Citra Fajar.

Hal yang sama juga disampaikan Gatot Hariyadi warga Perumahan Alam Mutiara Candi Sidoarjo. Aktivitas warga terganggu karena genangan air yang terus meninggi.

"Repot jika seperti ini. Kegiatan terganggu. Kerja juga kepikiran yang dirumah, karena hujan masih terjadi dan genangan air terus meninggi," ujar pria yang juga petani tanaman hidroponik ini.

Selain masalah sungai dan pompa, banjir juga dipicu budaya membuang sampah ke sungai yang dilakukan warga Sidoarjo. Meski Pemkab Sidoarjo telah mengeluarkan perda terkait larangan membuang sampah ke sungai, namun masyarakat tetap melanggar.

"Nanti kita akan perketat aturannya. Juga akan diaktifkan patroli mencegah masyarakat buang sampah ke sungai," tukas Hudiyono.

Sementara faktor lainnya adalah pasang air laut dan limpahan air dari Mojokerto. Hudiyono menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemkab Mojokerto agar limpahan air tidak dibuang ke arah Sidoarjo karena memperparah banjir yang terjadi.

"Ada beberapa penyekatan yang dilakukan karena air laut pasang dan ada kiriman dari arah Mojokerto. Pintu air dari dua area tersebut kita tutup agar tidak makin parah," pungkas Pejabat yang juga menjabat Karo Kessos Pemprov Jatim. (Her)