Terjadi penurunan kurva kasus Covid-19 selama 2 minggu terakhir. Baik itu dilihat dari kasus konfirmasi positif maupun pada jumlah pasien baru Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Hal ini tentu memberi napas segar untuk masyarakat bahwa pemerintah terbukti serius menangani pandemi ini. Kementerian Kesehatan mencatat ada dua hal yang menjadi acuan penilaian kurva kasus menurun.

Berdasar analisis Kemenkes, poin pertama adalah jumlah kasus konformasi positif turun dampak dari libur panjang. Di momen tersebut, baik testing maupun orang yang dites libur, sehingga angkanya pasti turun.

Tapi, kenaikan kasus pun terjadi pada momen libur panjang. "Biasanya, angka kenaikan itu sekitar 30-40 persen," terang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Rabu (17/2/2021).

"Nah, angka penurunan puncak dari dampak kasus konfirmasi positif sudah tercapai dari libur panjang dan karena itu, dipastikan kurvanya memang menurun karena virus 14 hari mati dengan sendirinya," papar Menkes Budi.

Kurva konfirmasi positif juga bisa turun karena pemberlakuan PPKM untuk masyarakat. Jadi, mobilitas masyarakat yang terkendali pun menunjukkan hasil positif bahwa penyebaran virus benar dapat dikenalikan karena PPKM tersebut.

Lebih lanjut, Menkes Budi juga mencatat bahwa kurva kasus Covid-19 pada laporan pasien yang dirawat di rumah sakit pun menurun dalam 2 minggu terakhir.

"Ini menjadi catatan penting bahwa tidak ada peningkatan kasus dalam 2 minggu terakhir dilihat dari kasus konfirmasi positif yang menurun dan data pasien baru di rumah sakit pun menurun. Kami melihat sudah terjadi penurunan," papar Menkes Budi. (AZN)