Menko PMK Minta GeNose C19 Tak Hanya untuk Stasiun

ANP • Tuesday, 23 Feb 2021 - 22:58 WIB

Jakarta - Pemerintah terus berupaya mendorong produk inovasi karya anak bangsa untuk menguasai pasar dalam negeri. Salah satu yang tengah diupayakan adalah alat pendeteksi Covid-19 GeNose C19 karya akademisi Universitas Gajah Mada (UGM).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa tingkat efektivitas GeNose C19 sudah sangat baik dan terus dilakukan penyempurnaan oleh tim peneliti. 

Karenanya, saat ini diupayakan agar GeNose C19 bisa diproduksi lebih banyak dan dimanfaatkan lebih luas.

"Tentu saja kita harus bicara masalah bagaimana bisa diproduksi lebih masif di samping terus dilakukan penyempurnaan," ujarnya usai bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, jajaran Kemenhub, dan peneliti UGM pada Selasa (23/2).

Adapun pertemuan tersebut selain dihadiri dihadiri Menhub, turut dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Dirjen Kereta Api Zulfikri, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, Penemu GeNose Profesor Kuwat, dan Wakil Rektor Bidang Usaha UGM.

Perluas Pemanfaatan GeNose C19 di Pelayanan Publik

Diketahui, pemanfaatan GeNose C19 sebagai alat screening pendeteksi Covid-19 di pelayanan publik baru efektif digunakan pada moda transportasi kereta api.

Saat ini sudah ada sebanyak 8 stasiun kereta api yang memanfaatkan GeNose C19, yaitu: Stasiun Pasar Senen Jakarta, Stasiun Gambir Jakarta, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Tawang Semarang, Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Menko PMK mengatakan, pemanfaatan GeNose nantinya tidak hanya ditempatkan di lokasi terkait perjalanan seperti stasiun. Produksi GeNose akan didorong lebih banyak dan masif untuk membuat lebih banyak lagi lokasi-lokasi pelayanan publik yang memanfaatkan GeNose.

"Jadi kita akan terus memperbanyak penggunaan GeNose untuk kepentingan pelayanan publik. Dan nanti tidak hanya di bidang perjalanan. Akan ada skema lain di tempat-tempat yang membutuhkan karena kita lihat GeNose ini telah berfungsi dengan baik," pungkas Muhadjir.

Sebagai informasi, GeNoSe C19 merupakan alat pendeteksi virus corona yang dibuat oleh akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi adanya virus corona melalui embusan napas.

Penggunaanya sangat mudah. Cukup dengan mengembuskan napas kedalam kantong udara yang kemudian kantong tersebut di masukan ke dalam mesin GeNose. Untuk melakukan tes dengan GeNose, dianjurkan untuk tidak makan atau minum 30 menit sebelum tes.

GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 dan sudah mulai dimanfaatkan untuk keperluan screening Covid-19. (ANP)