Inflasi Masih Rendah, Konsumsi Masyarakat DIY Harus Didorong

MUS • Tuesday, 2 Mar 2021 - 18:23 WIB

Yogya - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Februari 2021 tercatat 0,14% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,54% (mtm). Secara tahunan inflasi tercatat 1,41%, juga lebih rendah dari bulan sebelumnya 1,68%.

“Capaian inflasi yang masih rendah itu memberikan sinyal, bahwa konsumsi masyarakat DIY harus didorong, agar perekonomian DIY semakin berangsur membaik,“ ujar Miyono Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY.

Berdasarkan disagregasi, kelompok inflasi inti cenderung masih rendah. Hal ini menunjukkan tingkat konsumsi masyarakat masih belum kuat. Kenaikan inflasi inti paling tinggi terjadi pada kelompok sewa rumah yakni 0,31% (mtm). Tarif sewa rumah sensitif terhadap perubahan pendapatan masyarakat. Secara rutin kenaikan sewa rumah ini terjadi setiap awal tahun menyesuaikan penerapan kenaikan UMK.

“Untuk mendorong konsumsi, pemerintah telah meneken relaksasi pembebasan PPnBM mobil baru dan PPn rumah baru. Di sisi lain Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan yang disertai upaya percepatan transmisi kebijakan moneter kepada suku bunga dasar kredit perbankan,” lanjutnya.

Selain itu, Bank Indonesia juga telah melonggarkan ketentuan uang muka kredit/pembiayaan properti maupun kendaraan bermotor.

Tekanan inflasi kelompok pangan terjadi karena menurunnya pasokan, akibat dari kombinasi masa tanam dan faktor cuaca. Sedangkan dari sisi permintaan relatif stabil, seiring adanya pembatasan aktivitas dan masa low season pariwisata.

Melihat perkembangan terkini, Bank Indonesia meyakini ekonomi pada 2021 akan terus membaik. Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan inflasi yang diproyeksikan berada pada kisaran 3±1% (yoy).

“Bank Indonesia bersama dengan anggota TPID DIY terus berkomitmen untuk menjaga tingkat inflasi berada pada sasaran yang telah ditetapkan tersebut, sehingga dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi DIY,” tutup Miyono. (Ron)