Pererat Kerja Sama RI-UAE, Pemerintah Gelar Forum Bisnis 2021 

ANP • Friday, 5 Mar 2021 - 23:02 WIB

Jakarta - Untuk mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia - United Arab Emirates (UAE), pemerintah Indonesia menginisiasi acara Indonesia - Emirates Amazing Week 2021 di Jakarta pada Hari Jumat (5-3-2021). Salah satu agenda dalam even yang dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dan Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Al Mazrouei adalah bisnis forum. 

Agenda tersebut menghadirkan para pebisnis dari kedua negara agar membuka potensi kerja sama ekonomi serta mempererat hubungan ekonomi yang telah terjalin. "Kami sangat berterima kasih atas peran Menteri Suhail dalam memajukan kerja sama bilateral antara UAE dan Indonesia seperti yang telah ditugaskan oleh kedua kepala negara kami," ujar Menko Luhut dalam sambutannya pada awal Forum Bisnis. 

Diapun lantas menyebutkan usulannya kepada Presiden Joko Widodo untuk menjadikan UAE sebagai salah satu teladan. "Sejak berdiri, UAE telah mengalami transisi yang luar biasa hingga menjadi sebuah negara yang memiliki ekonomi produktif yang berlandaskan pengetahuan masa depan, inovasi dan energi," kata Menko Luhut beralasan. 

Selain itu, sambungnya, UAE juga telah berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakatnya hingga mampu menjadi salah satu negara yang memiliki pendapatan rata-rata paling tinggi di dunia.  "UAE kini juga telah menjadi salah satu pusat keuangan dan ekonomi dunia," puji Menko Luhut. 

Dalam bisnis forum ini, hadir para pelaku usaha papan atas dari kedua negara yang akan melakukan seremoni penandatanganan perjanjian   yang telah disepakati. Secara detil, menurut Menko Luhut, ada delapan dokumen yang telah ditandatangani. Perjanjian tersebut antara lain penandatanganan tiga perjanjian bilateral antara  Indonesia dan UAE, serta lima perjanjian Business to Business. 

Perjanjian-perjanjian tersebut antara lain: kerja sama Mangrove dengan UAE, Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang ekonomi kreatif, pengaturan teknis Konferensi Dunia mengenai Ekonomi Kreatif, Joint Venture (usaha patungan) antara Dubai Port (DP) World dan PT Maspion dalam pembangunan pelabuhan peti kemas di Jawa Timur, Kesepakatan Paspor Logistik Dunia, MoU antara PT Pindad-Caracal, Pertamina-Adnoc dan Kesepakatan pembiayaan LULU. 

Menyambung, Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail menyebutkan bahwa nilai investasi DP Dubai kepada PT Maspion adalah USD 1,2 Miliar. "Dan dengan adanya penerapan UU Omnibus Law di Indonesia akan sangat membantu investor dan mampu menciptakan iklim investasi yang bagus," ujarnya. 

Lebih lanjut, Menteri Suhail mengatakan bahwa kini pemerintah kedua negara sedang duduk bersama untuk mengidentifikasi area-area investasi yang tidak hanya bisa dikerjakan bersama antar pemerintah namun juga sektor swasta," tegasnya. 

Dalam kegiatan ini juga diselenggarakan pameran yang menampilkan aneka produk dari mangrove serta kegiatan terkait mangrove lainnya. Pameran ini didukung oleh KLHK, KKP, BRGM dan Akar Bhumi. Diakhir acara Business Forum para peserta berkesempatan mengunjungi pameran tersebut serta diserahkan cinderamata berbahan mangrove kepada Menteri Suhail dan Menko Marves yang mewakili kedua delegasi UAE dan Indonesia. 

Menko Luhut berharap kesepakatan tersebut dapat segera ditindaklanjuti secara nyata oleh kedua belah pihak. Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Menhan Prabowo Subianto, Menhub Budi Karya Sumadi, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Dubes UAE Husin Bagis, CEO DP World Sultan Ahmed, Presdir PT Maspion Alim Markus, CEO Indonesian SWF Ridha Wirakusumah, pejabat eselon 1 Kemenko Marves serta beberapa pengusaha dari UAE. (ANP)