Solusi Ditengah Pandemi, STIAMI Gelar Wisuda Drive Thru Selama 2 Hari

ANP • Thursday, 25 Mar 2021 - 22:12 WIB

CIBUBUR - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, membuat proses belajar mengajar dilakukan secara daring (online). Tak terkecuali wisuda. Jika awal-awal pandemi dilakukan online, kini sudah mulai dilakukan offline (secara langsung). Namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Salah satunya dilakukan oleh Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI di Taman Wiladatika, Perkemahan Cibubur, Depok, Jawa Barat.

Melalui Wisuda drive thru, sebanyak 1.557 wisudawan yang mengikuti prosesi wisuda yang terbagi dalam 2 hari, yaitu Rabu (24/3/2021) dan Kamis (25/3/2021). Dengan rincian Program Vokasi sejumlah 103 wisudawan, Program Sarjana sebanyak 1303 wisudawan, dan Program Pascasarjana sejumlah 151 wisudawan.

Rektor Institut STIAMI Prof Dr Ir Wahyuddin Latunreng MM menjelaskan, pelaksanaan wisuda dilakukan 2 sesi. Menurutnya, wisuda tersebut sebagai solusi karena banyaknya desakan dilakukannya wisuda secara langsung. Namun, kata Wahyuddin, pihaknya menggelar secara ketat, agar tidak timbul cluster baru covid-19.

“Mekanisme Drive Thru dipilih dengan pertimbangan sebagai jalan tengah atau solusi dari adaptasi terhadap situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah yang diberlakukan sejak 23 Maret sampai 5 April 2021,” kata Wahyuddin Latunreng.

Ia menjelaskan, mekanisme Drive Thru ditetapkan juga berdasarkan hasil musyawarah dengan mahasiswa bersama organisasi KM Institut STIAMI yang mendiskusikan pelaksanaan wisuda yang dapat memberikan rasa kepuasaan kepada para wisudawan. Bahkan, pihaknya berkonsultasi dengan aparat pemerintah melalui pihak Kepolisian, Kecamatan dan Kelurahan, Satgas Pencegahan COVID-19 setempat.

“Kami laporkan dan konsultasikan persiapan pelaksanaan kepada Kepala LL DIKTI Wilayah III. Hal ini kami lakukan untuk memastikan agar pelaksanaan wisuda dapat berjalan dengan mematuhi segala ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Selain itu, prosesi wisuda ini juga disiarkan melalui aplikasi Zoom dan Youtube, sehingga wisudawan lain dapat mendengarkan arahan yang disampaikan rektor dan melihat prosesi wisuda berlangsung. Wisudawan juga jadi tahu ketika namanya dipanggil.

Menparekraf Sandiaga Uno Berikan Sambutan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong lulusan Institut STIAMI untuk hadir di tengah masyarakat sebagai solusi terhadap segala problema di masyarakat. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Selamat atas tuntasnya studi para wusudawan dan wisudawati STIAMI yang hari hari ini menjadi hari yang paling berkesan dalam berkuliah karena bisa menyelesaikan studinya di tengah pandemi COVID-19,” kata Sandiaga Uno saat membacakan sambutan pada acara Wisuda Institut STIAMI yang digelar secara Drive Thru di Taman Wiladatika, Perkemahan Cibubur, Depok, Rabu (24/3/2021).

Sandi Uno juga memberikan semangat kepada semua lulusan Institut STIAMI. “Lanjutkan perjuangan untuk hadir menjadi solusi. Pejuang untuk hari ini, sehingga menjadi pemenang di masa yang akan datang,” kata Sandi Uno.

Sementara itu, Direktur Humas dan Kerja Sama Institut STIAMI, Dedy Kusna Utama mengatakan, pelaksanaan wisuda secara Drive Thru ini dilakukan sebagai bagian dari jalan tengah. Pihak kampus memperhatikan aspirasi dari mahasiswa atau lulusan agar bisa merasakan suasana wisuda namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Hari pertama (Rabu) dilaksanakan wisuda terhadap 700 lulusan dan sisanya diwisuda pada hari kedua (Kamis),” jelas Dedy.

Ia mengatakan, tantangan perguruan tinggi adalah mengimplementasikan Kampus Merdeka - Merdeka Belajar di lingkungan Institut STIAMI. Hal ini merupakan pedoman bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menata dan memaksimalkan bonus demografi yang menjadi kunci tercapainya bangsa maju yang berkeadilan sosial. Yakni, melalui prinsip untuk meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja.

“Berdasarkan hasil tracing, jumlah lulusan yang langsung bekerja kurang dari 6 bulan setelah lulus mencapai angka di atas 70%. Di samping mahasiswa Institut STIAMI yang mendapatkan Bantuan Usaha Produktif dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kepada 450 Mahasiswa. Masing-masing mendapatkan dana Rp2,4 juta dengan nilai total Rp1,080 miliar,” pungkas Dedy.

 

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutannya melalui video mengatakan sebuah kelulusan bukanlah akhir dari proses pendidikan. Wisuda justeru menjadi babak baru untuk belajar memanfaatkan ilmu dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.

“Secara formal proses belajar di kelas telah selesai, tetapi proses belajar itu serjadi setiap hari, kapan saja, dimana saja,” kata Gubernur Anies.

Ia mengatakan bahwa pada setiap interaksi, terdapat hikmah yang bisa diambil. Karena dari sanalah akan ditemukan banyak inspirasi. “Inspirasi itu datang bukan dari meditasi, tetapi dari kegiatan interaksi baik di ruang kelas, di sekolah, di kampus maupun di tengah masyarakat,” lanjutnya.

Gubernur Anies berharap Institut STIAMI akan semakin maju berkembang, makin menjadi wahana untuk menumbuhkan pribadi berkarakter mulia, memiliki kompetensi kelas dunia dan melakukan dorongan di tengah masyarakat. (ANP)