Optimalkan Program Crowdfunding, BPJS Kesehatan Rangkul WeCare.id

ANP • Friday, 26 Mar 2021 - 20:56 WIB

Jakarta –  BPJS Kesehatan menjajaki kerja sama dengan WeCare.id selaku salah satu lembaga fundriser, untuk mengembangkan fitur donasi pada website BPJS Kesehatan maupun aplikasi WeCare.id. Sinergi ini dilakukan dalam rangka memperluas cakupan peserta JKN-KIS dan meningkatkan kolektabilitas iuran, khususnya dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

WeCare.id merupakan platform penggalangan dana dalam bentuk website yang didedikasikan khusus untuk membantu kebutuhan medis masyarakat. Melalui WeCare.id, donatur dapat melihat daftar dan informasi para penerima manfaat yang menerima donasi masyarakat.

"Kami terus mengupayakan langkah donasi ini sebagai salah satu alternatif dan inovasi pendanaan. Dengan adanya program crowdfunding ini diharapkan masyarakat Indonesia yang belum terlindungi jaminan kesehatan oleh negara maupun secara mandiri, dapat segera memiliki perlindungan JKN-KIS. Bersama WeCare.id, kami mengajak masyarakat dengan kondisi finansial yang berkecukupan, untuk ikut membantu peserta JKN-KIS dalam membayarkan iuran kepesertaannya melalui program donasi ini," kata Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro saat peluncuran fitur program crowdfunding bersama WeCare.id, Jumat (26/03).

Arief mengungkapkan, diluncurkannya program crowdfunding JKN-KIS diharapkan mampu mendorong minat masyarakat untuk membantu sesama agar memiliki perlindungan jaminan kesehatan. Menurutnya, animo masyarakat untuk berdonasi dalam program crowdfunding JKN-KIS terbilang cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan jumlah dana crowdfunding yang diterima oleh BPJS Kesehatan per 31 Desember 2020 mencapai Rp 1,329 miliar. 

“Tak dipungkiri, pandemi Covid-19 juga berimbas pada kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, termasuk peserta JKN-KIS segmen PBPU. Ada yang di-PHK, ada yang mengalami kesulitan finansial, dan akhirnya tidak bisa membayar iuran JKN-KIS mereka sehingga status kepesertaannya menjadi tidak aktif. Di sisi lain, ada juga kelompok masyarakat tidak mampu yang belum terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Di sinilah masyarakat dengan kondisi finansial yang berkecukupan, bisa ikut berperan membantu kelompok tersebut. BPJS Kesehatan dan WeCare.id siap memfasilitasinya,” ujar Arief.

Untuk mempermudah masyarakat dalam menyalurkan sumbangannya, WeCare.id telah menyediakan berbagai metode pembayaran yang sangat fleksibel seperti, berbagai uang elektronik, kartu debit / kredit, maupun transfer antarbank dengan virtual account. Masyarakat umum (baik individu, kelompok, maupun institusi) dapat menyalurkan sumbangannya mulai dari Rp 10.000,-.

“Kami juga secara intens mendorong keterlibatan badan amal, perusahaan, pemberi kerja, dan pihak-pihak lainnya untuk turut berkontribusi mendaftarkan dan membiayai masyarakat sekitar yang belum menjadi peserta JKN-KIS. Hal tersebut juga sebagai bentuk implementasi dari sistem gotong royong BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN-KIS, sebagaimana amanah undang-undang,” ujar Arief.

Sementara itu, CEO dan Pendiri WeCare.id, Gigih Septianto, menyatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan upaya kolaborasi donasi crowdfunding yang diinisiasi oleh BPJS Kesehatan ini. Selama kurang lebih 2 tahun terakhir, WeCare.id juga secara aktif membantu masyarakat kurang mampu untuk membayar iuran JKN-KIS mereka.

"Masyarakat yang dibantu ini secara umum memang memiliki penghasilan bulanan yang kurang dan tanggungan keluarga yang sangat besar sehingga masih sangat sulit bagi mereka untuk bisa mengalokasikan dana untuk pembiayaan kesehatan. Besar harapan kami melalui inisiatif gotong royong ini, cakupan kepesertaan aktif BPJS semakin kuat dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan yang baik," katanya. 

WeCare.id juga mengungkapkan bahwa animo masyarakat Indonesia untuk bergotong royong sangat meningkat dengan baik sepanjang masa pandemi ini. Gigih berharap, tren gotong royong berdonasi untuk kebaikan ini terus meningkat sehingga masyarakat bisa saling menjaga untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bersama. (ANP)