Bekasi - Semakin banyaknya pelaku UMKM tentu merupakan hal yang positif bagi pergerakan perekonomian Indonesia. Berbagai produk sejenis hadir untuk memperebutkan konsumen.

Dari data Badan Pusat Statistik, ada sekitar 64 juta pelaku UKM di Indonesia. Sayangnya, banyak pelaku UMKM yang hanya memproduksi namun belum memiliki brand.

Padahal, memiliki brand diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, adanya kesamaan logo dan nama brand yang dimiliki kompetitor.

Founder Risala Branding, Aprilina Prastari mengatakan UMKM bukan hanya sekadar memiliki brand tapi juga harus hadir di media digital terlebih semakin banyaknya konsumen yang mulai giat mencari informasi dan berbelanja secara daring.

'Untuk itulah, pelaku UMKM perlu membangun brand di media digital. Meskipun memberi dampak positif, keberadaan brand di media digital, tetap perlu disikapi dengan hati-hati," ujar April

April mengatakan hal yang paling penting sebelum pelaku UMKM hadir di media digital adalah kesiapan produknya. Apa yang dijanjikan kepada konsumen harus sesuai dengan faktanya. Kalau janji produknya terdiri dari bahan-bahan organik maka kualitasnya juga harus seperti itu.

Dalam talkshow yang diselenggarakan Bekasi Creative Hub secara daring ini, April juga menggambarkan tip mengomunikasikan brand di media sosial. Diantaranya, menentukan media sosial yang digunakan, brand persona dan perencaan konten yang menyesuaikan kebutuhan target audience.

Acara dengan topik “Membangun Brand di Media Digital” ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai sektor UKM seperti kuliner, fesyen, dan kriya. Selain itu, perwakilan dari komunitas UKM, Disparbud Kota Bekasi dan Bekasi Creative Hub. Kegiatan ini merupakan satu dari rangkaian Bekasi Creative Week, sebagai kontribusi Bekasi Creative Hub dalam merayakan ulang tahun Kota Bekasi ke-24.

Harapannya, pelaku usaha kreatif, khususnya di Bekasi semakin melek branding dan lebih percaya diri dalam mempromosikan brand-nya di media digital.