Pameran Bojakrama dan Bedhaya Mintaraga, Wujud Syukur Sri Sultan

MUS • Monday, 5 Apr 2021 - 15:11 WIB

Yogya - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah bertahta selama 32 tahun di Keraton Yogyakarta menurut Kalender Masehi. Sebagai wujud syukur dan memperingati momentum tersebut, serangkaian acara digelar di Keraton Yogyakarta.

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo, KPH Notonegoro menjelaskan, ada 3 event yang digelar pada peringatan ini. Pameran Temporer Bojakrama, yaitu Jamuan Kenegaraan Keraton Yogyakarta, pameran temporer dengan pementasan Beksan Kuda Gadhingan, dan Pementasan Yasan Dalem Enggal, Bedhaya Mintaraga.

KPH Notonegoro mengungkapkan, Pameran Bojakrama diadakan hingga  (27/06) di Kompleks Keraton Yogyakarta. Nantinya, publik akan disuguhi berbagai koleksi peralatan makan & minum yang terbuat dari perak, porselin hingga kristal yang merupakan koleksi Keraton Yogyakarta. Koleksi tersebut sedikitnya berjumlah 60 set dan dilengkapi dengan cerita perjamuan kenegaraan, foto dan ilustrasi.

Pameran ini menurut KPH Notonegoro juga dilengkapi dengan berbagai acara edukasi, seperti Sudut Kurator yang membahas mengenai koleksi perlengkapan makan dan minum Keraton Yogyakarta secara daring melalui zoom. 

Nantinya juga ada Virtual Tour ke tempat-tempat penting yang pernah digunakan untuk perjamuan di Keraton Yogyakarta. Workshop Minum Teh, dimana setiap peserta yang mengikuti akan dikirimkan teh dan berinteraksi secara langsung melalui zoom meeting sesuai jadwal yang telah ditentukan. 

Selain itu juga akan ada Pentas Musikan Mandalasana yang akan disiarkan melalui kanal youtube Kraton Jogja. 

Sementara itu, untuk Bedhaya Mintaraga, KPH Notonegoro menjelaskan, adalah karya Sri Sultan Hamengku Buwono X yang untuk pertama kali akan dipertunjukan pada 10 April 2021 dengan diiringi Gendhing Danasmara. Sementara pembukaannya akan menggunakan Gendhing Gati Retnadi dan Gati Surendra. Semuanya menggunakan Laras Slendro Pathet Sanga.

Bedhaya Mintaraga akan dibawakan oleh sembilan penari. Penari yang berada di posisi paling tengah (jangga) akan memerankan Raden Harjuna. 

Sementara delapan penari lainnya memerankan tokoh delapan istri Raden Harjuna, yakni Sembadra, Larasati, Srikandi, Lestari, Palupi, Manohara, Dresanala, dan Supraba. Bedhaya Mintaraga ingin mengisahkan tentang Raden Harjuna beserta delapan istrinya yang melambangkan kekuatan dari dirinya. Karakter dan sifat yang berbeda-beda dari kedelapan istri Raden Harjuna tersebut justru menjadi kekuatan yang saling melengkapi. (Ron)