Sri Sultan HB X: Pupuk Terus Kultur Kebangsaan

MUS • Tuesday, 6 Apr 2021 - 15:36 WIB

Yogya - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak semua pihak untuk terus memupuk kultur kebersamaan secara berkelanjutan. Imbauan ini guna menghindari berbagai kejadian yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Hal ini diungkapkan Sri Sultan pada acara silaturahmi bersama pimpinan partai politik dan tokoh agama DIY "Menjaga Yogyakarta Tetap Istimewa Kondusif Aman dan Berhati Nyaman untuk Indonesia" pada Selasa (06/04) di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta. 

Sri Sultan mengatakan, situasi saat ini ketika ancaman pandemi mulai menurun bersamaan dengan gerakan vaksinasi massal, tren tindak kriminal justru meningkat. 

“Bertolak dari tinjauan sekilas atas situasi kamtibmas di DIY saat ini, saya menyerukan kepada para pengemban amanat masyarakat, baik lembaga legislatif, yudikatif, eksekutif maupun pimpinan informal untuk mampu terus memupuk kultur kebersamaan secara berkelanjutan,” ujar Sri Sultan.

Sri Sultan mengapresiasi kegiatan yang digagas, dipersiapkan, dan digelar oleh Kapolda DIY ini. Adapun sukses tindak lanjutnya adalah oleh masing-masing institusi sesuai fungsi dan ketugasannya. Sri Sultan pun mengatakan, harus ada deteksi dini terhadap semua gejala distorsi dan gangguan kamtibmas yang meregangkan rasa kebangsaan.

Sri Sultan juga mengajak para tokoh agama untuk terus mengintensifkan komunikasi dan dialog, khususnya di tingkat masyarakat. Para tokoh agama juga perlu menyerukan misi pemahaman agama kepada umatnya bahwa perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan yang tidak terelakkan.

“Dari kenyataan itu, mestinya agama tidak dijadikan pembenaran untuk melakukan berbagai bentuk kekerasan terhadap sesama. Kita juga mengerti bahwa media massa adalah pembentuk opini publik. Atas pemahaman itu saya mengimbau agar awak media bisa turut menciptakan iklim dialogis dengan menyajikan berita atau informasi yang menyejukkan dan telah tervalidasi kebenarannya,” papar Sri Sultan.

Kepada jajaran perangkat kapanewon dan kelurahan, Sri Sultan berpesan agar meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kemungkinan gangguan kamtibmas. Diharapkan masyarakat bisa sejak dini memberikan laporan pada aparat keamanan ketika ada kecurigaan terhadap suatu kejadian.

“Kepada generasi muda, saya mengajak untuk memberikan pembekalan agar mereka (generasi muda) bisa menyumbang gagasan autentik dalam upaya membangun kebiasaan dialog lintas kultur, agama dan peradaban dengan mengedepankan sikap dan tindakan non kekerasan,” imbuh Sri Sultan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Polda DIY, Kombes Pol Tagor Hutapea mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama Pemda DIY dan Polda DIY. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyamakan kesepahaman dalam rangka mencegah dinamika kamtibmas dan politik yang terjadi saat ini, baik di tingkat lokal maupun nasional.

“Agar tercipta situasi yang kondusif di wilayah DIY ke depan, khususnya dalam menyongsong bulan suci Ramadhan dan agenda politik lokal dan nasional di tahun 2024. Harapannya, dengan terlaksananya kegiatan ini dapat menyadarkan kita semua untuk merasa memiliki Yogyakarta, sehingga kita dan seluruh masyarakat mampu dan mau berkontribusi secara aktif untuk menciptakan Yogyakarta yang damai, toleran, aman, dan berhati nyaman,” imbuhnya. (Ron)