Kisah Relawan Banjir Bandang NTT Melihat Rumah Warga Rata Dengan Tanah

VIR • Tuesday, 6 Apr 2021 - 15:58 WIB

LEMBATA - Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda Kecamatan Ile Ape, Hadakewa, dan Kedang, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu 4 April 2021. Selain itu, bencana tanah longsor juga berlangsung di loaksi yang mengakibatkan kerusakan rumah warga.

Hal itu diketahui dari cerita seorang relawan yang bertugas di daerah tersebut. Dia mengatakan bahwa rumah warga di tiga wilayah itu telah rata dengan tanah. Bahkan, jenazah para korban bergelimpangan di jalanan.

"Di Lembata, Kecamatan Ile Ape, Hadakewa, Kedang rata dengan tanah. Orang mati bertumpukan," ujar relawan tersebut yang enggan identitasnya disebut kepada MNC Media, Selasa (6/4/2021).

Tak hanya di tiga daerah yang rumahnya rata dengan tanah. Akan tetapi si Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur juga demikian adanya .

Masih berdasarkan kesaksian relawan tersebut, selain rumah yang rata dengan tanah, fasilitas publik di sana juga ambruk dan rusak parah. "Adonara, Kecamatan Ile Boleng, Bani Onang juga rumah rata dengan tanah. Jembatan ambruk," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan sejumlah wilayah terdampak paling parah akibat bencana banjir bandang yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah tersebut di antaranya Pulau Adonara, Lembata, Alor, juga Malaka.

"Sejauh ini daerah yang mendapatkan dampak paling parah yaitu Pulau Adonara, kemudian Lembata, lantas Alor. Kemudian juga di daratan di wilayah Timur yaitu Malaka dan terutama Malaka ya," kata Doni dalam keterangannya saat transit di Bandara Maumere, NTT, Senin 5 April 2021. (AZN)