Rusun Rawa Buntu Jadi Model Hunian Terintegrasi Transportasi dan Kurangi Kawasan Kumuh Perkotaan

AKM • Monday, 19 Apr 2021 - 11:35 WIB

Tangsel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didampingi Walikota Tangerang Selatan terpilih Benyamin Davnie, dan Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro melakukan _topping off_  atau pengecoran akhir atap Rumah Susun (Rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) Tower Cattleya di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Sabtu (17/4/2021). Pembangunan Rusun berbasis TOD sebagai salah satu solusi terhadap isu penyediaan perumahan  dan  kemacetan  di  kota  besar. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konsep TOD juga sejalan dengan Program Satu Juta Rumah untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). "Di Stasiun Rawa Buntu akan ada dua tower khusus untuk MBR, sehingga tidak hanya untuk komersial," kata Menteri Basuki," ujar Menteri Basuki. 

Dikatakan Menteri Basuki, Rusun berbasis TOD tidak hanya bertujuan pada integrasi  moda transportasi, tetapi juga ke pengembangan kawasan dan kota (urban development) sekaligus untuk pengurangan kawasan kumuh perkotaan. 

"Selalu saya promosikan bahwa jika anda beli Rusun TOD, maka beli rumah dapat kereta api, yakni diantar jemput kereta api. Terjamin transportasinya, apalagi PT. Kereta Api Indonesia (KAI) sudah meningkat kualitas pelayanannya," tutur Menteri Basuki. 

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, konsep Rusun TOD merupakan sinergi transportasi umum dan pemenuhan kebutuhan perumahan. "Tidak hanya mengurangi beban kemacetan, juga akan mengurangi beban emisi. Ini menjadi hal solutif yang baik, sekaligus untuk meningkatkan sosialisasi antar penghuni karena tersedianya fasilitas sosial terpadu seperti sarana olahraga," katanya. 

Menteri BUMN juga menyebutkan, pembangunan Rusun TOD merupakan salah satu langkah Perumnas memperbaiki model bisnisnya melalui sinergitas dengan BUMN lainnya, bahkan ke depan didorong kerja sama dengan swasta sebagai sebuah terobosan.

"Program ini harus berjalan dan tepat waktu, karena setiap tahun kita kekurangan pemenuhan rumah. Bagaimana tanah-tanah milik KAI dimanfaatkan untuk Rusun TOD, ini salah satu sinergitas yang sangat baik," ujar Menteri Erick. 

Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro dalam laporannya mengatakan, Rusun TOD Rawa Buntu merupakan proyek sinergi BUMN, dimana penyediaan lahan dari PT. KAI dan pembangunannya oleh Perumnas dengan kontraktor PT. Adhi Karya. "Rusun ini akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, sarana peribadatan, komunal space seperti jogging track," ujarnya. 

Pembangunan Rusun TOD Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan dilakukan oleh Perum Perumnas diatas lahan seluas 24.626 m2 sebanyak 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit. Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi. 

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko D. Heripoerwanto, Direktur Utama PT. KAI Didiek Hartantyo, dan Direktur Utama PT. Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson. (*)