Bantu korban banjir dan longsor NTT, PTTEP: Masyarakat harus kembali Bangkit dan Berdaya

AKM • Tuesday, 20 Apr 2021 - 10:34 WIB

NTT - Intensitas hujan tinggi pada dini hari, Minggu (4/4/2021), pukul 01.00 hingga 10.00 WITA mengakibatkan terjadinya banjir besar di beberapa titik wilayah Nusa Tenggara Timur. Badan Daerah Penanggulangan Bencana (BDPD), Provinsi NTT, pada 12 April 2021 merilis laporan terkini kondisi pasca bencana. Dalam laporannya BDPB melaporkan 179 orang meninggal dunia, 45 orang hilang, 271 orang luka-luka, 11.406 orang mengungsi, dan 461.359 orang terdampak banjir. Sementara itu, 14.779 bangunan rusak berat, 10.208 bangunan rusak sedang, dan 35.716 bangunan rusak ringan. 

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta mendeteksi adanya 2 (dua) bibit siklon tropis, yaitu Bibit Siklon Tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Siklon Tropis ini menyebabkan terjadinya hujan lebat dan sangat lebat disertai angin kencang, guntur dan kilat diseluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.

PTTEP melalui Dompet Dhuafa bersinergi dengan pemerintah provinsi NTT, berupaya menjadi pihak yang aktif terlibat membantu korban bencana di NTT. Komitmen ini diwujudkan melalui program NTT Bangkit Berdaya. 

"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membantu saudara-saudara di NTT, terutama yang terkena dampak bencana banjir dan tanah longsor" Jelas Grinchai Hattagam, General Manager PTTEP Indonesia. 

Bantuan yang diberikan PTTEP meliputi paket dapur gizi sehat, paket logistik mandiri, paket belajar siswa mandiri, dan paket aksi layanan sehat. Diharapkan 2764 masyarakat terdampak di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, mendapatkan bantuan ini. 

"Menghadapi bencana di tengah pandemi, Masyarakat harus kembali bangkit dan berdaya, sehingga kehidupan sosial, ekonomi, dan lainnya bisa terus berlanjut lebih baik lagi" tegasnya.

Turut hadir dalam prosesi serah terima bantuan yang dilakukan secara online, Sekretaris Bappeda NTT, Keron A Petrus, di dampingi Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, Bappeda NTT, Johny Erikson Ataupah.

 “Bantuan dari PTTEP sangat bermanfaat bagi masyarakat kami yang terkena bencana, saya bersyukur dan berterimakasih PTTEP menjadi pihak yang berkomitmen dalam penanganan bencana di NTT" ujar Sekretaris Bappeda provinsi NTT. 

Komitmen PTTEP dapat memberikan inspirasi bagi perusahan lain, untuk menjadi bagian dalam upaya kepedulian. "Ditambah, PTTEP juga bekerja sama dengan pemerintah daerah di NTT dalam upaya pencegahan stunting, ini tentu bisa menjadi inspirasi bagi (perusahaan) yang lain" tambah Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, Bappeda NTT.

Penyaluran bantuan dilakukan melalui Dompet Dhuafa bekerja sama dengan BDPB NTT, dan relawan yang ada di lokasi bencana. 

"Penanganan pasca bencana menjadi konsen semua pihak, Dompet Dhuafa, selalu siap sedia, sinergi, melakukan upaya bersama untuk memberikan bantuan dan layanan hangat bagi masyarakat terdampak bencana" jelas Herdiansah, Direktur CSR Dompet Dhuafa.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah ketua pokja logistik bencana, Sylvia Pekujawang, yang juga merupakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT, menyampaikan bantuan akan coba disalurkan di lokasi terdampak bencana yang parah, dan yang masih banyak memerlukan bantuan.