Reshuffle Kabinet Jilid 2, Perkuat Visi-Misi Pemerintah

AKM • Friday, 23 Apr 2021 - 09:58 WIB

Jakarta -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan melakukan reshufle kabinet jilid 2 pasca disetujui hadirnya Kementrian Investasi dan Kemendikbud-riistek. Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menilai, reshuffle kali ini adalah bentuk penyelamatan visi misi Presiden Joko Widodo -Jokowi dalam mencapai tujuan melayani rakyatnya.

“Presiden ini kan ingin menjalankan visi-misi pemerintahannya untuk mencapai tujuan pemerintahannya, tentu dengan para pembantunya. Makanya dalam konstitusi kita disebutkan bahwa menteri itu adalah pembantunya Presiden. Jadi, di dalam semua sistem kekuasaan, menteri adalah pembantu Presiden,” tuturnya dalam dialog Dialektika Demokrasi DPR bertajuk 'Membaca Peta Parlemen Pasca-Reshuffle Jilid II' di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Terlebih saat pandemi Covid-19, dikatakannya, telah sangat mengubah cara hidup masyarakat. Bahkan sampai mengubah peradaban manusia. Menurutnya, Presiden Joko Widodo telah memiliki rapor kerja menterinya selama mengarungi pandemi, untuk kemudian dilakukan pergantian kepada orang yang lebih siap bekerja dalam situasi yang tidak normal.

“Etika orang-orang yang dipilih dalam keadaan normal, terus dihadapkan pada situasi tidak normal, tantangannya berubah, permasalahannya berbeda. Apakah kemudian manusia-manusia normal yang dipilih pada saat keadaan normal itu bisa menyelesaikan situasi tidak normal?" ujar Politisi Partai Golkar tersebut.

Sedangkan saat ini, dikatakan Misbakhun, merupakan momentum yang tepat, di mana kinerja bawahannya sudah memiliki hasil dan nilai yang kemudian dapat menjadii bahan evaluasi. “Sekarang bagaimana dengan kinerja kabinet kita, tentunya ini kan harus kita ukur dari sisi capaian. Pada saat tehun pertama ini kan kalau kita lihat antara saat dilantik dan sekarang kan kita satu setengah tahun, satu setengah tahun ini capaiannya apa, dengan sebagian setahun yaitu adalah fase pandemi dan itu adalah fase paling berat dalam perjalanan kita,” terangnya.

Sementara pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga mengatakan, tidak ada kekeliruan dengan pemaknaan reshuffle. Bahkan, ia meminta masyarakat dapat memberikan dukungan terhadap apa yang menjadi kebutuhan negara saat ini. Pasalnya, siapapun orangnya yang dipilih oleh Presiden nanti tentu sudah melalui tahap uji yang profesiona

“Perkara orangnya siapa, monggo saja Pak Jokowi menunjuk. Tidak ada yang keliru kalau mau ditunjuk. Dari profesional boleh,  jangan kita mendikotomikan, apakah juga orang politik atau dari partai politik tidak profesional. Silakan diuji langsung, monggo,” pungkas politisi Fraksi PDI Perjuangan tersebut.