MUI: Awak KRI Nanggala 402 Insya Allah Syuhada 

MUS • Monday, 26 Apr 2021 - 14:37 WIB

Jakarta - Sebanyak 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan gugur dalam tugas, setelah kapal mereka tenggelam di laut Bali. 

Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh mengatakan setiap Muslim yang meninggal karena tenggelam, terlebih saat menjalankan tugas negara, termasuk dalam mati syahid. "Korban KRI Nanggala 402 yang teridentifikasi sempat shalat berjamaah sebelum berlayar, menjalankan tugas kedinasan dan tugas negara, karenanya mereka termasuk syuhada," jelasnya, Senin (26/4).

Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Berdasarkan keterangan resmi dari Mabes TNI bahwa KRI Nanggala 402 dinyatakan subsunk, untuk saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. "Ini bukan hanya duka bagi keluarga atau bagi tentara semata. Tapi ini adalah duka bangsa. Semua warga bangsa berduka dan berkabung, karena tugas yang diemban KRI Nanggala 402 adalah salah satu tugas penting negara, yaitu menjaga pertahanan negara dan memberi rasa aman bagi warga. 

2. Setiap muslim yang matinya tenggelam, terlebih dalam tugas negara, merupakan mati syahid. Korban KRI Naggala 402 yang teridentifikasi sempat shalat berjamaah sebelum berlayar, menjalankan tugas kedinasan dan tugas negara, karenanya mereka termasuk syuhada. Rasulullah bersabda dalam hadis shahih: 

عنْ أبي هُرَيْرةَ، قالَ: قالَ رَسُولُ اللَّه ﷺ: منْ قُتِل في سبيلِ اللَّه فهُو شَهيدٌ، ومنْ ماتَ في سَبيلِ اللَّه فهُو شهيدٌ، ومنْ ماتَ في الطَّاعُون فَهُو شَهيدٌ، ومنْ ماتَ في البطنِ فَهُو شَهيدٌ، والغَريقُ شَهيدٌ (رواه مسلم) 

Dari Abi Hurairah ra beliau berkata: Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah  Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” (HR. Muslim). 

3. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk shalat ghaib bagi almarhumin dan  mendoakan agar para korban  diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan kekuatan lahir bathin. Mari berpartisipasi untuk meringankan duka mereka, termasuk dg memberi beasiswa bagi putra putri yang ditinggalkan. 

4. Kita juga mendoakan agar negara kita terus diberikan kemampuan dan kekuatan untuk menjaga pertahanan dan keamanan dan menjaga tegaknya NKRI, diselamatkan dari berbagai kesulitan, musibah, bala, marabahaya, dan berbagai ancaman luar dalam, hingga terwujud baldatun thayybatun wa rabbun ghafur. 

Asrorun Niam Sholeh
Ketua MUI Bidang Fatwa