Pasca Badai Seroja, Kemendikbud lBangkitkan Semangat Pendidikan Masyarakat NTT 

AKM • Tuesday, 27 Apr 2021 - 14:13 WIB

Kupang --- Badai siklon tropis Seroja yang telah menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu telah mengakibatkan kerusakan ragam fasilitas umum maupun pemukiman warga. Bahkan, bencana ini telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah memberikan bantuan kepada beberapa satuan pendidikan vokasi di Kupang, NTT (25/4). Bantuan yang disampaikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto ini diberikan di beberapa lokasi yang dikunjungi, mulai dari Politeknik Negeri Kupang (PNK), Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang, SMKN 2 Kupang, SMKN 3 Kupang, LKP Putria Salon, dan LKP Kartika Jasa. 

Sebelumnya, Dirjen Wikan menyambangi Universitas Nusa Cendana untuk berdiskusi dan bersilaturahim dengan pimpinan Universitas Nusa Cendana selaku anggota Dewan Pengawas kampus tersebut.
 
“Misi kami tentunya tidak sekadar memberikan tali kasih, tapi apa yang harus kita kerjakan untuk membantu memulihkan kerusakan akibat bencana,” tutur Wikan.
 
Wikan pun turut mengapresiasi perguruan tinggi di Kupang yang tetap berupaya dan turut menyukseskan helatan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) di tengah tekanan dan keterbatasan usai terjangan badai Seroja.

“Perguruan tinggi di sini merupakan pejuang yang luar biasa,” ujarnya.

Wikan berharap, semangat satuan pendidikan vokasi  baik perguruan tinggi vokasi, SMK, dan Lembaga Kursus dan Pelatihan usai bencana ini dapat terus menyala, utamanya guna menjalankan program-program prioritas Ditjen Pendidikan Vokasi saat ini dan yang akan datang.

“Saya berharap kita dapat melangkah bersama menjalankan program, yakni upgrading D3 ke D4 (sarjana terapan) dan SMK D2-Fast Track serta program yang semakin link and match dengan dunia usaha dan dunia industri,” jelasnya.

Adapun untuk program D2 fast track, dapat memanfatkan potensi yang ada di wilayah NTT sendiri, misalnya membangun sektor pariwisata yang melibatkan PNK dan pengembangan sektor peternakan yang melibatkan Politani.

“Mari kita upayakan ke depan adanya lompatan-lompatan, seperti D2 fast track yang berbasis lokal, seperti yang telah dilakukan di Manado, Bali, dan Madiun. Mari ciptakan juga enterpreneur hebat dari vokasi yang berkontribusi bagi pengembangan daerah” tutur Wikan.
 
Terkait jumlah industri yang tidak sebanyak wilayah lainnya, semisal di Jawa, Wikan turut menjelaskan bahwa kerja sama juga dapat dilakukan dengan UMKM maupun perusahaan kecil hingga menengah.

"Selain itu, mungkin juga belum banyak industri di wilayah ini yang mengetahui keuntungan yang besar bila bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi,” terangnya.
 
Di samping itu, Wikan juga menyebutkan bahwa di Kupang akan dilakukan “pernikahan massal”.

“Melalui ‘link and match’ akan membuat ‘masakan’ bersama dengan industri berkonsep start from the end atau melihat dan menyesuaikan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Semoga ini dapat meningkatkan kemampuan lulusan pendidikan vokasi dengan semangat yang tetap ada. Kami siap mendukung,” terangnya.
 

Yang Kian Bersemangat
Hadirnya Dirjen Wikan secara langsung di Kupang, nyatanya memberikan kesan tersendiri bagi satuan pendidikan vokasi yang dikunjungi. Seperti diakui oleh Nonce Farida Tuati selaku Direktur PNK. Selain menjelaskan kondisi politeknik usai hantaman badai Seroja, dirinya mengaku kian bersemangat dengan hadirnya nakhoda Ditjen Pendidikan Vokasi secara langsung.

“Hari ini akan menjadi pelajaran untuk hari esok,” ujarnya.

Senada dengan Nonce, Kepala SMKN 2 Kupang Silas Kase turut mengucapkan rasa terima kasih atas kepedulian Ditjen Pendidikan Vokasi terhadap bencana yang menimpa wilayah tersebut.

“Beberapa ruang mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Meski demikian, ruangan siap dipakai untuk kegiatan belajar-mengajar pada Mei 2021 ini,” tuturnya.

Khusus di SMK, Dirjen Wikan juga kembali memperkenalkan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang dimulai pada tahun ini, dan juga perubahan 149 spektrum kurikulum menjadi 50 program keahlian yang ditujukan untuk adaptasi perubahan yang terjadi di industri.
 
Karenanya, Wikan berharap, 26 program lainnya yang dicanangkan Direktorat SMK dapat dimanfaatkan oleh SMK di wilayah tersebut.

“Kami turut memberi semangat, beberapa program juga kami siapkan untuk SMK di Kupang,” jelasnya.
 
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi menyampaikan rasa optimistisnya bahwa SMK di wilayahnya akan bangkit usai dihantam badai Seroja.

“Kami juga berharap kerja sama pendidikan vokasi dengan pemprov dapat mendongkrak angka kemiskinan. Kurikulum baru tentunya nanti akan mencetak ahli/ entrepreneur,” ujarnya.
 
Adapun untuk LKP, Dirjen Wikan berjanji bahwa Ditjen Pendidikan Vokasi bakal menyelenggarakan bimbingan teknik (bimtek) khusus di wilayah tersebut agar dalam pengembangan bidang kursus dan pelatihan tetap bisa bersaing di masa yang akan datang.

“Kami akan mengadakan bimtek khusus bagi LKP, plus pelatihan Teknologi Informasi sebagai penguatan untuk lembaga kursus dan pelatihan,” pungkasnya.