BMKG Bekali Wawasan Iklim dan Cuaca, Petani Gunungkidul Meraup Keuntungan

ANP • Thursday, 6 May 2021 - 13:43 WIB

Yogyakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional di Padukuhan Sawahan 2, Kelurahan Bleberan, Kepanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul pada Rabu (05/05/2021) lalu. Rasa bahagia terpancar dari salah satu petani A Mijo yang mendapatkan wawasan baru soal iklim dan cuaca.

“Sebelum mengikuti SLI kami hanya membudidayakan tanaman pertanian tanpa pedoman khusus. Kami hanya melihat lingkungan yang ada, tetangga dan teman-teman yang seprofesi. Kami melihat (cara-cara) orang-orang terdahulu dalam budi daya pertanian,” kata Mijo.

Mijo bersyukur karena ilmu yang didapat dalam SLI menambah wawasan dan pedoman mengenai kondisi iklim dan cuaca. Selama pendidikan, para petani diperkenalkan dengan alat-alat pengukur suhu dan curah hujan. Selain itu, mereka juga mendapat pengetahuan mengenai istilah-istilah dalam informasi iklim.

Berdasarkan hasil Stasiun Klimatologi Sleman (BMKG) dalam pelaksanaan SLI Operasional di Padukuhan Sawahan 2 terjadi perubahan pemahamanan mengenai pola tanam dan cuaca. Hasilnya terjadi peningkatan panen kedelai sebesar 9 persen bila dibanding tahun sebelumnya.

Panen tahun 2020 mencapai 1,4 ton per hektar dengan harga rata-rata Rp7 ribu per kilogram sehingga pendapatan 1 hektar sebesar Rp9.800.000. Sedangkan, tahun 2021 produktivitas (panen) mencapai 1,525 ton per hektar dengan harga jual Rp9.500 per kilogram sehingga pendapatan 1 hektar Rp14.487.500. Hasil produktivitas meningkat dan harga jual meningkat, petani tetap untung sebesar Rp4.687.500 per hektar.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita mengatakan SLI merupakan program pelatihan yang digelar sejak 2011. Ia ingin SLI dapat mendorong petani bisa semakin melek teknologi dan ilmu keikliman sehingga meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

“Petani di Playen, Gunung Kidul, ke depan harus bisa menembus pasar global sehingga secara langsung atau tidak mereka dapat menjadi pahlawan yang menyediakan kebutuhan pangan dalam negeri dan lintas negara,” pungkasnya.

Dwikorita mengatakan bahwa pada Agustus 2020 lalu BMKG juga telah menggelar SLI di tiga lokasi, di antaranya Kapanewon Gedangsari, Ponjong, dan Rongkop. Menurutnya, pelatihan yang digelar di tengah pandemi menjadi pengalaman baru bagi petani. (ANP)