JAKARTA - “Kepala Daerah harus dapat berinovasi dan berkreasi dalam mengelola dan menggali sumber daya daerahnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) mereka. Dengan demikian daerah dapat lebih mandiri secara fiskal,” ujar Dr. Denny Tewu, SE.,MM., Wakil Rektor 2 Universitas Kristen Indonesia (UKI).

“Salah satu harapan penerapan Otonomi Daerah (Otda) adalah daerah bisa mandiri secara fiskal. Tetapi  sampai saat ini, masih banyak daerah yang sangat tergantung dari transfer pusat,” tutur peraih gelar Doktor dari Unpad ini.

Dapat dilihat dari indikator perusahaan-perusahaan yang Go Public,  95 %  umumnya beralamat di Jakarta. Perusahaan daerah belum memanfaatkan dana masyarakat melalui Go Public.

“Regulasi yang membuat perusahaan daerah hanya mengerjakan yang kecil-kecil saja, sementara proyek besar dikerjakan perusahaan-perusahaan besar dari Jakarta. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat,” kata Denny Tewu

Menurut Denny Tewu, selain mengeksplor Sumber Daya Alam Daerah, namun harus beri kesempatan juga untuk Sumber Daya Manusia maupun Perusahaan Daerah mendapatkan kesempatan yang besar pula.

Ada tujuh hal yang harus diperbaiki untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif. Ketujuh hal tersebut antara lain, perubahan paradigma pemerintahan dan pembangunan, sinergi antar pemerintah, pemetaan masalah berbasis data sebagai dasar kebijakan, pembinaan dan pengawasan,

“Serta penting untuk memiliki sikap lebih adaptif, inofatif, kolaboratif, serta korektif, untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Denny Tewu.

Selain itu diperlukan pula reformasi birokrasi menyeluruh, dan konsisten dalam implementasi deregulasi kebijakan sesuai UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja. Denny Tewu berpendapat pentingnya dorongan untuk SDM maupun Perusahaan lokal agar dapat lebih berperan dalam berbagai sektor pembangunan di daerahnya.

Kedepannya Denny meminta Perusahaan daerah harus diberi kesempatan dan berani memanfaatkan dana masyarakat melalui go public. Tentunya dengan dukungan semua pihak dan memberikan kesempatan kepada daerah itu sendiri, agar dapat menjadi pemain, dan bukan hanya follower saja, tutupnya. (ANP)