Santunan Virtual Yatim Dhuafa 12 Wilayah Jawa Sumatera Kalimantan

ANP • Saturday, 8 May 2021 - 12:23 WIB

DEPOK: Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung setahun ini telah memberikan dampak buruk bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat. Terlebih lagi bagi kelompok warga masyarakat di kalangan mustahik (penerima manfaat) seperti anak-anak yatim, piatu, yatim-piatu, dhuafa serta lansia. Dalam momentum bulan suci Ramadan 1442 H, bulan yang penuh berkah dan luas pengampunan, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Club Pencinta Al Quran (CPA) dan Semua Sayang Yatim (SSY) kembali berkumpul dengan menggelar santunan yatim dan dhuafa di bulan suci Ramadan 1442 H.
Kembalinya para aktivis CPA-SSY berjuang memberikan kebahagiaan bagi yatim-dhuafa pada Ramadan tahun 2021 ini didorong karena kerinduan mereka untuk berkumpul dan bereuni dengan melaksanakan salah satu perintah Allah SWT dalam rukun Islam yakni berzakat dalam dimensi ZIS (zakat, infaq dan sodaqoh) dan dalam rangka mengikuti jejak Rasulullah SAW yang beliau sabdakan:  “sodaqoh yang paling utama adalah sodaqoh pada bulan Ramadan” (HR. Al-Tarmidzi dari Anas). Dan dalam hadist yang lain, beliau bersabda “Aku dan orang yang merawat atau menyantuni anak yatim akan dekat di surga seperti dekatnya jari tengah dan jari telunjuk” (HR. Bukhari Muslim).

Koordinator umum CPA-SSY 2021 santunan yatim-dhuafa, AG. Sofyan mengatakan kerinduan untuk berukhuwah karena dilatarbelakangi terjadinya kevakuman akibat virus korona yang menyerang dunia dan Indonesia pada 2020 lalu dan larangan untuk negara untuk menyelenggarakan kegiatan apa pun yang menimbulkan ekses penularan virus.

"Namun asa ini tak boleh berhenti hanya karena soal faktor konsolidasi keanggotaan atau minimnya volunteer maupun karena Pandemi. Keyakinan bahwa Allah Azza Wa Jalla” meneguhkan kita bahwa semuanya Kun Fayakun yakni segala sesuatu yang Allah inginkan harus terjadi sesuai dengan kehendak (iradah)-Nya tanpa perlu bantuan orang lain dan tidak ada hambatan atau penundaan," ujar ex Ketua Santunan Seribu Yatim Ramadan 2015 ini di lokasi santunan Musholla Al Muhajirin, Serua, Depok, Jabar, Minggu (2/5/2021).

Senada dengan seniornya di pegiat Yatim, Ketua Pelaksana CPA-SSY 2021: santunan yatim-dhuafa, Hermanto menjelaskan komitmen aktivis CPA-SSY untuk terus berbuat kebaikan dengan membahagiakan yatim-dhuafa dengan kembali menghelat program kegiatan santunan yatim-dhuafa bertepatan dengan Hardiknas, 2 Mei 2021. Namun dengan cara berbeda, yakni dengan cara virtual, mengingat Pandemi Covid tidak membolehkan pengumpulan dan kerumunan orang banyak.

Santunan tahun ini tetap dihelat dengan model hybrid, dengan luring dan daring, langsung ditayangkan secara Live Streaming via Zoom dengan melibatkan 11 wilayah, masing-masing : Palembang oleh Meltri, Serang oleh A. Ridwan dan Mugito di Tangsel, Jakarta Pusat oleh Keluarga Een, Jakarta Timur ditangani Keluarga Maftuhi, Jakarta Berat berlangsung di Yayasan Darul Ulum yang ditangani duo Yuli dan Janita, Indramayu oleh Tim MKD Jay Kreshna, Semarang oleh Keluarga Emma, Yogyakarta oleh Hilmi dari YPKB, Banjarbaru oleh Nunik dari YPKB, dan sebagai center santunan CPA-SSY di Musholla Al Muhajirin, Serua Depok yang dibina dan dikelola Ketua DMI Bagyo, Pembina Joko dan Habibah, Ketua RT Totok, dan pembina yatim-dhuafa, Ibu Adam.

"Pesan yang ingin disampaikan adalah jangan karena pagebluk korona lantas kita tidak bisa berbuat kebaikan, terlebih di bulan Ramadan yang penuh berkah dan ampunan ini. Teknologi memberi kesempatan kita untuk berbagi kebahagiaan yang dilakukan saudara-saudara kita: aktivis CPA-SSY yang kini tersebar di berbagai wilayah Nusantara," urai Hermanto.

Dia menjelaskan para aktivis yatim tidak terlalu ribet untuk bergerak. Dari ide seniornya, santunan tetap bisa dijalankan sekalipun tidak dengan tatap muka.

"Setelah kita diskusi singkat dengan para senior. Pak Sofyan usulkan tahun ini perlu diadakan santunan secara daring saja. Namun yang tatap muka dilakukan di Mushola Al Muhajirin, Serua, Depok dengan melibatkan yatim-dhuafa yang dibina keluarga Bu Habibah dan warga setempat. Sedangkan di 12 titik santunan digelar dengan menggandeng anggota CPA-SSY, MKD-Komunitas Pattidharma Indramayu, YPKB Yogyakarta dan Banjarbaru (Kalsel) hingga 250 yatim-dhuafa," katanya.

Dengan mengusung tema "Semangat Berbagi Berkah di Masa Pandemi", santunan berjalan lancar sekali pun terkadang ada hambatan sinyal internet lantaran lokasi ada di pelosok Serang, di pinggiran Kota Palembang maupun desa di Banjarbaru (Kalsel).

"Syukur alhamdulilah adik-adik yatim dan dhuafa bisa kita santuni dengan swadaya anggota CPA-SSY beserta keluarga dan koleganya maupun dukungan dari muzaki dari perusahaan dalam bentuk uang maupun natura. Seperti SidoMuncul yang memberikan dana pendidikan total Rp25 Juta, Garudafood berupa produk biskuit untuk bingkisan, kartu perdana Smartfren untuk bantuan kuota Internet belajar siswa yatim dan LazisNU dengan paket sembako dari Ketum DMI, Pak Jusuf Kalla. Bahkan uniknya pelaku UMKM di Tangsel juga mendonasikan seperti Erna dab Mungky pengusaha roti dan Joko pelopor budidaya lele, ikut serta berdonasi sebagai sajian buka bersama yatim di lokasi luring," urai sekretaris CPA-SSY, Najma Ulya.

Dari total dana yang dihimpun sebesar 43 juta, sudah terdistribusi yatim-dhuafa di tempat pegiat yatim mulai dari Palembang, Serang, Tangsel, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Bekasi, Depok, Indramayu, Semarang, Yogyakarta, Banjarbaru.

"Setiap yatim maupun dhuafa kita santuni Rp200 Ribu dengan rincian Rp100 Ribu uang tunai dan Rp100 Ribu lagi berupa bingkisan sembako, sajadah, dan sarung,"ungkap Hj Habibah selaku bendahara kegiatan.

Ucapan Apresiasi Semua Pihak

Koordinator umum kegiatan, AG. Sofyan menyampaikan apresiasi tinggi dan ucapan terima kasih atas dukungan moral dan material kepada seluruh pihak baik aktivis yatim di CPA-SSY, yayasan, pegiat yatim dari Giving Friday dan KPYI, Takmir Musholla Al Muhajirin, Pimpinan wilayah dan warga di Serua Depok, para muzaki di seluruh Indonesia dan perusahaan-perusahaan yang berkenan berpartisipasi memberikan sumbangan dana dan natura.

Ketua pelaksana Hermanto juga tak lupa menyampaikan salam takzim kepada Ustad Yusuf Mansur yang telah mengirimkan video untuk mendoakan yatim yang dibina aktivis CPA-SSY untuk selalu menebar semangat kebaikan dan ukhuwah membantu yang lemah menjadikan yatim sukses sebagai pemimpin umat yang memakmurkan.

Tidak berhenti disini saja, kata Khadijah Ayrrizha Vebee yang juga ambassador Gerakan Desa Emas dan founder dari yayasan bergerak pemanfaatan CSR perseroan untuk kemaslahatan umat mengatakan berharap kegiatan CPA-SSY bergerak lebih luas dan massif dengan bersinergi dengan foundation maupun lembaga-lembaga fundrasing.

"Seperti yang diungkapkan Bu Habibah bercita-cita agar CPA-SSY bisa mengangkat anak yatim yang bisa menjadi tahfidz dan tahfidzoh dengan cara membiayai hidup dan sekolahnya atau juga ikut memakmurkan Mushola Al Muhajirin, sangat bisa dilakukan jika kita saling bersinergi dengan lembaga fundrasing dengan pemanfaatan dana CSR perusahaan-perusahaan," kata selebgram ini.

Santunan Seribu Yatim Rutin

Komunitas pencinta dan penyayang yatim dan dhuafa yang tergabung dalam CPA-SSY ini berawal dari kegiatan Santunan Seribu Yatim yang diinisiasi pendiri Club Pencinta Al Qur'an, H Edi Sutisna yang dibantu duo sahabatnya Fahmi dan Jacka dimulai dari tahun 2014 yang dihelat di Wiladatika, Cibubur.

Lalu bergulir setiap tahun hingga tahun 2019 yang diketuai kegiatan oleh mendiang Adi. Sebelumnya di SSY perdana tahun 2014 diketuai Widhi, 2015 dikomandani AG. Sofyan, 2016 diketuai Deni, lalu 2018 oleh Jaka, kemudian vakum di tahun 2020 karena Pandemi Covid.

"Kami bersyukur di generasi kami bisa melanjutkan warisan terbaik senior-senior. Hanya dengan zero bujet, kita melayani 1000 yatim dikumpulkan dalam satu gedung, dijemput dan diantar hingga kita hibur dan santuni. Bahkan ulama besar seperti UYM berkenan hadir saat tahun 2015, adalah pengalaman yang tentu tak bisa hilang begitu saja. Sebuah karunia dan kehendak Allah bahwa semangat yaitu Man Jadda Wa Jadda menjadi inspirasi untuk kita lanjutkan, teruskan, dikawal dan kita tingkatkan. Semoga Allah SWT memberkahi niat baik ini," ucap Hermanto. (ANP)