Pemkab Sleman akan Tebar Nyamuk Si Wolly Untuk Tekan DBD

MUS • Thursday, 20 May 2021 - 11:55 WIB

Sleman - Inovasi program penerapan metode Wolbachia untuk menekan tingkat penularan DBD atau Demam Berdarah Dengue melalui nyamuk Aedes Aegypti akan resmi diluncurkan di Kabupaten Sleman pada Jum’at, 21 Mei 2021 secara daring.

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan Si Wolly Nyaman adalah nama program yang diusung bersama World Mosquito Program atau WMP Yogyakarta dari UGM dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang turut didukung Yayasan Tahija. 

Nama Si Wolly Nyaman diambil dari nama Wolbachia yang berasal dari bakteri alami yang terdapat dalam 60% jenis serangga. Bakteri yang juga ada di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti yang akan disebarkan, untuk melindungi masyarakat dari penularan DBD secara terus menerus.

Berdasarkan Instruksi Bupati Sleman Nomor 09/Instruksi/2021, rencananya penebaran  nyamuk Si Wolly akan dilaksanakan melalui 20 puskesmas dengan 13 kapanewon, di wilayah 39 kalurahan, dan 588 padukuhan di Sleman. 

Wilayah tersebut dipilih karena riwayat angka kejadian DBD yang tinggi. Dinas Kesehatan Sleman akan menyebarkan lebih dari 22 ribu ember berisi telur nyamuk ber- Wolbachia, dengan cara dititipkan pada para orang tua asuh terpilih di tiap-tiap padukuhan serta didukung pula fasilitas umum dan perkantoran. Metode Wolbachia terbukti efektif menurunkan 77% kejadian dengue dalam Penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) di Kota Yogyakarta (2020). 

"Agar program ini berjalan lancar, sejak awal 2021 dilaksanakan beberapa tahapan persiapan. Antara lain pelatihan bagi Para Pelatih Pelaksanaan Implementasi Perluasan Manfaat Wolbachia di Kabupaten Sleman secara daring, pelatihan Pelaksana Program dari perwakilan Dinas Kesehatan Sleman kepada perwakilan dari 20 puskesmas dan 13 kapanewon, serta kegiatan sosialisasi di tingkat Kalurahan dan Padukuhan yang menjadi lokasi program tersebut," harap Joko Hastaryo.

Pada waktu yang sama, Riris Andono Ahmad, selaku perwakilan tim WMP Yogyakarta kembali menegaskan bahwa nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia terbukti aman. 

“Nyamuk ber-Wolbachia yang dititipkan di rumah warga telah dipastikan aman karena sudah tidak dapat lagi menularkan virus dengue. Berdasarkan analisis risiko dari tim ahli independen yang dibentuk Kemenristek Dikti dan Balitbangkes Kemenkes, disimpulkan bahwa risiko teknologi ini dapat diabaikan,” ucapnya.

Teknologi nyamuk ber-Wolbachia ini merupakan langkah pelengkap dari upaya-upaya pengendalian penyakit DBD yang telah ada selama ini. Diharapkan, kegiatan-kegiatan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3 M plus, gerakan satu rumah satu jumantik, dan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk, tetap harus dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat. (Ron)