Jadi Perhatian, Tingkat Stunting 10 Kelurahan di Kota Kendari di Atas 10 Persen 

MUS • Thursday, 27 May 2021 - 18:16 WIB

Kendari  – Menindaklanjuti hasil identifikasi dan penetapan penurunan stunting (kerdil) di kelurahan, Pemerintah kota (Pemkot) Kendari bersama tenaga ahli bina pembangunan daerah (bangda) kementerian dalam negeri (kemendagri) melakukan rapat sosialisasi dan konvergensi penanganan stunting di ruang di media center rumah jabatan (rujab) wali kota, Kamis (27/05/2021).

Dalam rapat tersebut Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir berharap kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berkolaborasi biar penurunan stunting dan ada peningkatan kualitas untuk anak-anak kita ini.
"ini khususnya di daerah yang berada di atas 10 persen apalagi jika kita berbicara nilai manusia kita tidak bisa berbicara presentasi, ada saja satu anak kita yang terkategori stunting menjadi perhatian serius buat kita", ungkap Wali Kota.

Lebih lanjut Wali Kota mengatakan, untuk mewujudkan kota kendari layak huni dan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kota kendari Tahun 2017 – 2022, maka stunting menjadi komitmen pemerintah kota untuk menunjuk wilayah prioritas tersebut dalam pencegahan stunting.

“Bagaimana mungkin kita bisa mewujudkan kota layak huni kalau kualitas sumber daya manusia kita mengalami stunting. sehingga untuk menangani ini tidak hanya satu bidang saja tetapi antar stakeholder yang menjadi tanggung jawab kita bersama untuk dilakukan dengan baik,” ujar wali kota Kendari.

Di kota kendari terdapat 15 kelurahan yang menjadi lokus stunting tahun 2021 ini. Stunting di kota Kendari diketahui, terdapat 10 kelurahan yang melebihi angka di atas 10 persen, sehingga menjadi perhatian bagi pemkot Kendari.

Sementara itu tenaga ahli bina bangda, Lukman mengatakan, stunting itu terjadi pada tumbuh kembang saat balita, kekurangan gizi pada 1.000 hari kehidupan atau saat janin itu ada sehingga akan berdampak jangka panjang. Ada beberapa faktor utama stunting itu, berdasar faktor nutrisi gizi, pola asuh dan lingkungan yang harus sehat.

Di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kendari merupakan kota yang penanganan stuntingnya dilakukan dalam gerak cepat. "Dari 10 kabupaten kota di sulawesi tenggara kota Kendari termasuk tercepat dan aktif dalam proses pembentukan gugus tugas penanganan stunting,” tutur tenaga ahli bina bangda lukman.

Diketahui, di kota kendari ada 10 kelurahan yang persentase stunting berada di atas 10 persen yaitu, tobimeita, talia, puday, punggaloba, poasia, bungkutoko, lepo – lepo, sambuli, purirano dan petoaha. Sedangkan untuk kelurahan yang berada di bawah 10 persen yaitu, Lalodati, Baruga, Labibia, Anaiwoi dan Sanua. (HenQ)