PT PPI dan N. Brothers Pty Ltd Tandatangani MoU Ekspor Impor Produk dan Komoditi

MUS • Friday, 28 May 2021 - 09:30 WIB

Jakarta - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) / PPI dan N Brothers Pty Ltd / N Brothers menandatangani nota kesepahaman secara virtual mengenai ekspor dan impor produk dan/atau komoditi, pada Selasa (25/05/2021).

Penandatanganan nota kesepahaman ini dan pembukaan Representative Office PPI di Australia, merupakan momentum yang baik sebagai aksi korporasi dalam rangkaian HUT PPI yang ke-18 pada bulan Juni 2021. 

PPI dan N. Brothers berharap dapat menciptakan sinergi sesuai kompetensi dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing dengan tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi prinsip kelayakan, saling menguntungkan dan untuk kepentingan umum.

Hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar LBBP RI untuk Australia merangkap Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Didi Sumedi; Managing Director N. Brothers, Yeslam Alwaini dan Sales and Marketing Director N. Brothers, Mohamad Rohmat, Atase Perdagangan RI di Australia, Agung Wicaksono; dan Ketua Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Australia, Ayu Siti Maryam.

Dari pihak PPI, hadir Komisaris, Hamli; Direktur Utama, Nina Sulistyowati; Direktur Komersial & Pengembangan, Andry Tanudjaja; Direktur Operasi, Eko Budianto; VP Departemen Pemasaran, Dian Purnama Latief; Plt VP Departemen Penjualan, Sherly Herlinawati Rengkung; dan Regional Manager PPI di seluruh Indonesia.

Eksistensi PPI ini juga tidak terlepas dari dukungan dan peran serta Kementerian Perdagangan RI, dalam hal ini Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional dan para-Duta Besar khususnya Dubes RI untuk Australia merangkap Vanuatu serta para–Indonesian Trade Office Promotion Center (ITPC) di seluruh dunia dalam memberikan kesempatan kepada PPI sebagai BUMN perdagangan di Indonesia.

Kristiarto mengucapkan selamat kepada PPI yang merupakan salah satu BUMN, dan N. Brothers, salah satu perusahaan yang dimiliki oleh diaspora Indonesia di Australia. Kedutaan besar RI di Canberra dan bersama-sama seluruh perwakilan RI di Australia senantiasa menjalin kerja sama yang erat dengan Kementerian Perdagangan RI untuk mendukung setiap upaya Indonesia meningkatkan ekspor ke Australia melalui berbagai fasilitas yang dilakukan. 

“Ini merupakan salah satu bentuk nyata dari fasilitas yang dilakukan oleh suatu perwakilan RI dalam memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri, khususnya ke Australia. Saya yakin PPI sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang perdagangan dalam negeri dan internasional dapat memanfaatkan pasar yang begitu besar di Australia melalui kolaborasi dengan N. Brothers yang berada di Australia. Kolaborasi ini tentunya kita harap dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Australia, dan peluangnya memang besar. Mudah-mudahan hal ini bisa memberikan kemaslahatan bagi bangsa yang kita cintai ini," ujar Kristiarto.

Didi Sumedi juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran KBRI Canberra, Atase Perdagangan Canberra, Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney, serta PPI dan N. Brothers yang secara konsisten terus bekerja sama mempromosikan produk Indonesia sehingga dapat dikenal secara luas di Australia. Australia merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia di berbagai bidang, termasuk di sektor perdagangan, investasi, pariwisata, dan sosial budaya. 

“Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) yang efektif meningkatkan akses pasar, telah berlaku sejak 5 Juli 2020. Para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan cakupan IA-CEPA yang komprehensif, seperti penghapusan tarif biaya masuk perdagangan barang, kesempatan yang luas di perdagangan jasa, serta program-program pengembangan sumber daya manusia dan tentunya peluang investasi dari kedua negara. Semua ini diharapkan akan membentuk Indonesia sebagai Economic Powerhouse di kawasan. Kami mengucapkan selamat kepada PPI yang telah berhasil mencapai kesepakatan kerja sama bisnis dengan N Brothers. Kerja sama ini tentu merupakan inisiasi untuk membangun kesepakatan lebih lanjut dan untuk mengeksplorasi apa saja yang bisa dikembangkan ke depan,” terang Didi.

“PPI dalam kiprahnya sebagai BUMN yang bergerak di bidang trading, selalu menyesuaikan strategic direction dengan para pemegang saham, dalam hal ini Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian BUMN RI. PPI menjadikan pengembangan pasar ekspor ini sebagai inisiatif strategi di holding pangan. Hal ini tentu dibarengi oleh peningkatan standardisasi proses dan peningkatan kualitas produk untuk menjamin keberlangsungan rencana ekspor dan penetrasi pasar di luar negeri,” terang Nina. 

“Selain itu PPI juga memasukkan model bisnis korporasi & integrator untuk UMKM, petani, peternak, dan nelayan dalam upaya penyerapan hasil produknya dapat masuk dan bersaing di pasar internasional, dalam peran PPI perusahaan BUMN yang berfungsi sebagai agent of development,” lanjutnya.

PPI coba mengadaptasikan arahan Presiden RI dalam  trade outlook 2020 terkait peningkatan traffic perdagangan negara, yaitu melalui stabilisasi harga, terutama inflasi serta meningkatkan daya beli masyarakat; membantu UKM, dengan membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor melalui perjanjian kerja sama perdagangan internasional. Tak ketinggalan 5 prioritas Kementerian BUMN sebagai parameter KPI PPI dalam nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi dan pengembangan talenta. 

Dalam inovasi model bisnis ini, target PPI dalam Holding Pangan di antaranya adalah pembentukan 13 Representative Office sampai dengan akhir tahun 2024, hal ini untuk mendukung model pemasaran dan penjualan ekspor, ekspor produk di Holding pangan, terlaksananya misi dagang, misi pembelian, misi pemasaran, pameran dagang, dan promosi katalog untuk ekspor.

“Penjajakan PPI dengan wakil dari Australia ini sebagai langkah konkret ekspansi market PPI di luar negeri. PPI dan N. Brothers akan menjajaki pasar masing-masing, menyiapkan produk atau komoditi yang potensial. Dalam rencana pembukaan RO, tentu akan terus ditingkatkan dalam pemenuhan sarana dan prasarananya,” tambah Andry.

PPI akan lakukan optimalisasi fungsi PPI berkaitan dengan fungsi offtaker peningkatan market share di perdagangan pangan dan nonpangan, penambahan sumber suplai yang terukur sehingga diharapkan terwujud potensial transaksi dalam waktu dekat.

PPI meyakini pemerintah terus lakukan peningkatan iklim usaha yang kondusif terutama di tengah kondisi pandemi ini sehingga perekonomian nasional terus bergerak. 

PPI akan mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target sasaran strategis tahun 2021, baik dalam sektor Perdagangan Dalam Negeri maupun Perdagangan Luar Negeri, membangkitkan kembali geliat perekonomian, khususnya dalam proses pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19,” pungkas Andry.

Mohamad Rohmat juga mengucapkan terima kasih kepada PPI yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk dapat bermitra dalam kerja sama dagang, khususnya dalam rangka meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Australia. 

“Kami optimis bahwa melalui kerja sama dagang ini, yang memiliki kapasitas saling melengkapi, akan dapat lebih menguntungkan dan mengoptimalkan peluang bisnis yang ada di pasar Australia. Kerja sama yang didukung oleh banyak pihak khususnya Pemerintah Indonesia ini, merefleksikan komitmen bersama untuk mengambil manfaat yang sebesar-besarnya bagi dunia usaha Indonesia dari implementasi IA-CEPA yang berlaku sejak Juli tahun lalu. Kami akan memegang teguh perjanjian kerja sama ini dan akan berkomitmen untuk melakukan pengembangan bisnis dan pasar ekspor produk Indonesia di pasar Australia,” pungkas Rohmat.