Di Tengah Pandemi, Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2021 Berlangsung Khidmat

FAZ • Saturday, 29 May 2021 - 18:55 WIB

Jakarta - Meski masih dalam suasana pademi, puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2021 berlangsung khidmat. Rangkaian acara berlangsung pagi tadi, dan puncaknya Menteri Sosial, Tri Rismaharini menyampaikan sambutannya.

Mensos menyatakan, tahun 2020, Kemensos tidak menyelenggarakan peringatan HLUN, karena pandemi. Tahun ini, dalam suasana yang masih diliputi pandemi, peringatan HLUN memiliki nuansa berbeda. “Acara diselenggarakan secara _hybrid_ . Yaitu kegiatan offline dengan protokol kesehatan yang ketat, lalu disiarkan sehingga peserta dari seluruh Indonesia bisa tetap mengikutinya secara online,” kata Mensos saat membuka acara puncak peringatan HLUN, Sabtu (29/05).

Kegiatan puncak peringatan HLUN ini diisi dengan pemberian penghargaan kepada lansia berprestasi dari 3 bidang, bantuan antensi untuk 14 Pusat Santunan Keluarga (PUSAKA) dan webinar dengan narasumber rektor Universitas Respati Indonesia (URINDO) yaitu Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo.

Peraih penghargaan lansia berprestasi di bidang kebudayaan adalah Siti Aminah Cendrakasih dan Saridjah Niung. Lansia berprestasi di bidang pendidikan adalah Sri Rossyati dan Sri Irianingsih, sementara lansia berprestasi di bidang olahraga adalah atlet tinju professional Indonesia yaitu Ellyas Pical.

“Kami pun memberikan bantuan kepada Pusaka terakreditasi dengan harapan bisa menjadi motivasi kepada Pusaka di daerah lainnya untuk lebih aktif lagi dalam membuat program yang menyenangkan bagi para lansia”, kata Risma. Pusat Santunan Keluarga (Pusaka) adalah sebutan  untuk LKS Bina Lansia Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS Lansia).

Pusaka yang tahun ini mendapatkan bantuan tersebar di 3 provinsi. 2 Pusaka dari Jawa Barat yang mendapat bantuan senilai Rp18.790.000. Lalu untuk 21 Pusaka DKI Jakarta mendapat bantuan senilai Rp126.440.000, dan 7 Pusaka Banten yang mendapat bantuan senilai Rp138.600.000. Bantuan yang diberikan bukan berupa uang melainkan berupa barang seperti kursi roda, tongkat, lemari, tempat tidur, popok dewasa dan kebutuhan dasar lainnya.

Mensos menyatakan sedang merancang program baru yaitu Posyandu Lansia. Program ini sudah dia laksanakan saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. “Saat ini saya dan tim dari kemensos sedang berpikir untuk menduplikasi program yang semula hanya lokal di Kota Surabaya saja bisa diimplementasikan secara Nasional dan merata dari Sabang sampai Merauke,” katanya.

Menurut dia, regulasi saat ia menjadi wali kota dan menteri jelas berbeda. Oleh karena itu ia mengundang Dinas Sosial dari seluruh provinsi untuk berkolaborasi mematangkan konsep Posyandu Lansia ini. “Mohon doa restu dari semua yang hadir hari ini, semoga program bisa segera terlaksana,” kata Risma.