Patuhi Prokes, Berarti Mengimplementasikan Pancasila

Vir • Wednesday, 2 Jun 2021 - 14:43 WIB

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, mengingatkan masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan selama pandemi masih berlangsung. 

Mematuhi Prokes pada masa pandemi, sama saja memaknai dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Dengan patuh prokes kita telah menjalankan secara konkret Pancasila," kata Agus Widjojo saat acara Gebyar Wawasan Kebangsaan memperingati Hari Lahir Pancasila tahun  2021 di Jakarta (2/6).   

Menurut Agus Widjojo, sudah saatnya semua komponan bangsa perlu menarik garis  tegas implementasi Pancasila melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Yakni,  nilai mana yang perlu diimplementasikan dan nilai apa yang bertentangan dengan Pancasila. Teori-teori yang selama ini sudah khatam menjadi pegangan masyarakat, sudah saatnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Teori tanpa praktik tak akan berarti apa-apa,” kata Agus. 

Berkaca pada negara-negara maju, kata Agus, mereka menjalankan nilai-nilai yang mereka pegang dari  teori yang ada, setelah itu menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. “Contohnya, Jepang yang terkenal kedisiplinannya dalam membuang sampah, dan budaya antre. Juga negara Skandinavia memiliki minat literasi tertinggi di dunia. Negara ini sejahtera dan merasakan keadilan. Ada juga Finlandia yang sistem pendidikannya terbaik di dunia,” kata Agus Widjojo. Semua negara maju sadar, teori tanpa implementasi tak akan berarti apa-apa. 

Dalam hal sederhana, kata Agus, sebenarnya masyarakat bisa melatih mengimplementasikan Pancasila pada masa pandemi ini. Ketidakpatuhan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan, berdampak negatif pada kepentingan bersama dan mengurangi kepedulian terhadap sesama. Terbukti, data per tanggal 19 Mei 2029, angka kasus positif di Indonesia mencapai 1,75 juta orang pasca hari raya Idul Fitri. 

“Kondisi ini disebabkan perilaku masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan belum maksimal. Masih banyak masyarakat yang tetap berkerumun, tidak menggunakan masker, bahkan mengadakan acara ketika terjadi pandemi,” kata Agus. 

Untuk mendekatkan Pancasila dengan generasi milenial, Lemhannas RI membuat acara Gebyar Wawasan Kebangsaan. Acara dilaksanakan untuk memperingati hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lemhannas RI sebagai acara berbagi pendapat tentangan nilai-nilai Pancasila dengan generasi milenial dan masyarakat secara luas. 

Lemhannas mengumpulkan peserta sekitar 900 orang anak-anak milenial yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka diajak berbincang dengan Gubernur Lemhannas dan narasumber lain untuk mengetahui lebih dekat keinginan generasi milenial terhadap Pancasila. 

Peserta yang kebanyakan pemuda dan perwakilan komunitas masyarakat dari seluruh Indonesia diharapkan menjadi agen-agen penggerak perubahan bagi para generasi milenial. Tujuannya meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik agar berkarya bagi Indonesia. (Vir)