Dukungan Luar Negeri untuk Riset Kelautan Nasional

FAZ • Tuesday, 8 Jun 2021 - 09:34 WIB

Jakarta - Di hadapan Menteri Kelautan Prancis, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penandatanganan perjanjian pembiayaan pinjaman senilai $107 juta tersebut akan dilakukan oleh Emmanuel Baudran (Direktur AFD di Indonesia) dan Luky Alfirman (Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko-Kemenkeu).

Pinjaman tersebut digunakan untuk pembelian dan reparasi kapal penelitian serbaguna oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Melalui LIPI, dana tersebut dikelola untuk pembiayaan pengadaan Multi-Purposes Research Vessels dengan komponen Retrofit Kapal Baruna Jaya VIII dan pengadaan Kapal Riset Baru, serta pembangunan kapasitas SDM Kelautan Nasional.

Pelaksana Harian Kepala LIPI, Agus Haryono menjelaskan, proyek pengadaan Kapal Riset Multiguna (Multi-Purposes Research Vessel) ini merupakan upaya dalam menjawab kebutuhan infrastruktur untuk membangun riset kelautan nasional.

“Saat ini enam armada penelitian yang ada di Indonesia secara umum membutuhkan perbaikan guna memenuhi standar internasional. Melalui program ini juga diharapkan penggunaan dan pengelolaan armada secara terbuka dan profesional serta dimanfaatkan bersama sehingga fasilitas riset yang ada menjadi enabler dalam menciptakan ekosistem riset kelautan nasional,“ ungkap Agus di Jakarta, Selasa (8/6/2021).

Ia menambahkan, LIPI memiliki kekuatan dan kemampuan dalam melaksanakan riset keanekaragaman hayati, salah satunya yang bersumber dari kekayaan hayati laut.

“Dokumen ‘Foresight Riset Kelautan 2020–2035 oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI yang dijadikan dasar dalam kebijakan riset kelautan nasional. Dokumen tersebut menjadi salah satu bukti bahwa kekayaan hayati laut mengambil peranan penting dalam riset keanekaragaman hayati,” terang Agus.

Kepala Pusat Pemanfaatan Inovasi dan Iptek LIPI, Yan Rianto mengatakan bahwa pemanfaatan dana pinjaman yang direncanakan selama lima tahun ini akan digunakan untuk memperbaiki infrastruktur armada kapal riset (retrofit dan pembangunan kapal baru).

Selain itu, dana tersebut juga akan dimanfaatkan untuk membangun kapasitas SDM Armada Kapal Riset, yang terdiri dari para peneliti dan fleet management.

“Pengelolaan armada kapal riset juga akan diperbaiki dengan menggunakan skema pengelolaan profesional dan memenuhi standar internasional, dalam membangun kerja sama dengan pelaku swasta. Diharapkan, setelah dilakukan investasi besar-besaran ini armada kapal riset dapat secara optimal melayani kebutuhan riset nasional, baik kebutuhan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri,” imbuhnya.

Pada keesokan harinya (9/6), agenda akan dilanjutkan dengan kunjungan Menteri Kelautan Perancis ke Dermaga Pelabuhan Nizam Zachman, Jakarta. Kunjungan yang akan diterima oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI dan dipandu oleh Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI, Nugroho Dwi Hananto, antara lain mengagendakan beberapa kegiatan, yaitu kunjungan ke Baruna Jaya VIII, kapal penelitian oseanografi LIPI yang akan direnovasi dan kunjungan menara kontrol untuk meninjau pelabuhan.

“Selain itu, akan disajikan pula presentasi proyek pengembangan pelabuhan, mengenai pengembangan pelabuhan perikanan lingkar luar (eco-fishing port) dan pelabuhan perikanan terintegrasi, serta pasar ikan internasional,” pungkas Nugroho.