Covid-19 Belumlah Usai, BPKN Gugah Semua Pihak Antisipasi Kenaikan Kasus

ANP • Tuesday, 8 Jun 2021 - 21:07 WIB

Jakarta - BPKN-RI mengapresiasi kerja pemerintah dalam menekan laju penularan virus Covid-19. Dari data BNPB, perkembangan pasien sembuh per 7 Juni 2021 jumlahnya mencapai 1.711.565 orang dengan persentasenya di angka 91,9%. Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 5.594 orang.

Ketua BPKN RI Rizal E. Halim mengatakan, upaya berkesinambungan yang dilakukan pemerintah dalam setiap upaya penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) perlu didukung oleh semua lapisan stakeholder dan masyarakat. “Saat ini dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro untuk menangani pandemi Covid-19 termasuk pada klaster keluarga.

"BPKN-RI menilai PPKM mikro merupakan strategi yang tepat di samping pelaksanaan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment),” kata Rizal.

Meski demikian, Rizal menegaskan bahwa dengan laju postif perkembangan penanggulanan covid-19 kita tidak boleh terlena. Sebab, katanya, selain tingkat kesembuhan meningkat, di sisi lain, yang meninggal juga meningkat menjadi 51.803 dan kasus positif harian mencapai 6.993.

“Untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 di Indonesia, Pemerintah pusat dan daerah harus memiliki strategi preventif seperti tetap menyiapkan lokasi karantina alternatif cadangan bagi pasien terpapar Covid-19,” harapnya.

Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi Johan Effendi mengusulkan, fasilitas umum yang ada di lingkungan masyarakat dapat di gunakan sebagai tempat isolasi darurat pasien Covid-19.

“Lokasi yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang di tetapkan, upaya tersebut adalah langkah preventif yang bisa dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat guna mengantisipasi penuhnya ketersedian ruang isolasi dan juga bed pada Rumah Sakit,” ujarnya.

Selain itu, menurut Johan, pemerintah pusat maupun daerah harus bersinergi bersama stakeholder terutama pada sektor Kesehatan untuk merancang berbagai strategi untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pasien COVID-19. “Hal itu dikarenakan saat ini jumlah kasus serta angka kematiannya juga terus meningkat baik di skala nasional dan daerah,” kata Johan prihatin.

Sementara itu, Rizal menambahkan, untuk memenuhi seluruh upaya penanggulangan COVID-19 oleh seluruh otoritas sektor Kesehatan terutama, memerlukan anggaran serta sarana dan prasarana yang memadai. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien, meski statusnya ditingkatan pandemi. Sehingga standar mutu dan
pelayanan di salah satu rumah sakit rujukan infeksi khusus Indonesia tetap terjaga.

“BPKN-RI juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan, mari Bersama-sama kita menjaga bangsa ini demi mencegah rantai Covid-19, disamping itu melakukan vaksinasi juga menjadi pencegahan Covid-19, namun vaksin bukan menjadikan kita kebal virus sehingga kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sangat dianjurkan,” pungkas Rizal, Ketua BPKN RI. (ANP)